Langkah Restrukturisasi Garuda Usai Lolos dari Jerat Pailit

Langkah Restrukturisasi Garuda Usai Lolos dari Jerat Pailit

Ilyas Fadilah - detikFinance
Selasa, 28 Jun 2022 20:00 WIB
Beberapa pesawat Garuda Indonesia mengenakan masker dalam rangka kampanye prokes di awal pandemi Covid-19
Langkah Restrukturisasi Garuda Usai Lolos dari Jerat Pailit/Foto: Istimewa
Jakarta -

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk memproyeksikan pemulihan kinerja yang lebih cepat setelah disahkannya persetujuan terhadap skema restrukturisasi dalam perjanjian perdamaian oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, pada Senin (27/6/2022).

Langkah nyata restrukturisasi Garuda terefleksikan pada sejumlah rencana terhadap fundamental beban usaha perusahaan, di antaranya melalui penurunan beban sewa pesawat, konversi kewajiban usaha menjadi ekuitas, dan penerbitan surat utang baru.

Selain itu disiapkan juga berbagai langkah strategis dalam basis kinerja operasi melalui optimalisasi jumlah armada, simplifikasi jenis armada, hingga memaksimalkan rute penerbangan dengan kinerja yang positif.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fase pemulihan kinerja usaha Garuda Indonesia pasca dirampungkannya proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) tidak hanya terkait dengan upaya Perusahaan untuk bangkit dari tekanan kinerja usaha.

Momentum ini juga menjadi landasan penting untuk Garuda melakukan pembenahan kinerja secara solid, berbasis pada landasan Good Corporate Governance (GCG) yang baik pada seluruh aktivitas bisnisnya.

ADVERTISEMENT

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengungkapkan, disahkannya rencana perdamaian ini tentunya menjadi refleksi tersendiri atas optimisme seluruh stakeholder, khususnya kreditur terhadap kiprah kinerja Garuda Indonesia di masa yang akan datang.

Menurut Irfan, momentum ini harus dioptimalkan untuk memacu pertumbuhan kinerja usaha yang positif, khususnya melalui fokus akselerasi basis kinerja operasional, penyelarasan cost structure perusahaan yang semakin solid terhadap tantangan kinerja ke depannya.

Irfan menambahkan, performa profitabilitas sudah mulai diperoleh Garuda setelah melakukan efisiensi biaya-biaya, terutama lease cost yang disepakati dalam fase restrukturisasi ini.

"Dengan kesepakatan lease cost yang berhasil diperoleh secara bertahap dalam tahapan negosiasi bersama lessor, pada bulan Mei 2022 lalu, Garuda sudah mulai membukukan profitabilitas, walaupun belum kembali ke level sebelum pandemi," katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (28/6/2022).

Irfan mengatakan hal tersebut sejalan dengan komitmen Garuda untuk terus bertransformasi menjadi entitas bisnis yang lebih kuat, sehat, dan resilient dan melakukan akselerasi pemulihan dalam 2-3 tahun ke depan.

Menurutnya itu bertepatan dengan momentum pemulihan ekonomi nasional serta relaksasi mobilitas masyarakat yang menjadi aspek esensial dalam pemulihan industri aviasi.

(ara/ara)

Hide Ads