.webp)
Program Pengungkapan Sukarela (PPS) atau tax amnesty jilid II segera berakhir hari ini. Wajib pajak yang mau berpartisipasi pada PPS masih bisa mendaftarkan diri sampai pukul 23.59 WIB malam ini.
Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan Neilmaldrin Noor mengimbau agar semua wajib pajak, apalagi yang sudah mendapatkan surat dari DJP untuk segera mengungkapkan hartanya.
"Hari ini kan last call nih. Sekali lagi kami imbau wajib pajak yang belum ikut PPS hari ini terakhir. Masih 12 jam lebih, masih banyak waktu untuk ikuti PPS," ujar Neil dalam talk show virtual di YouTube DJP, Kamis (30/6/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Neil juga menegaskan program PPS akan menjadi program tax amnesty yang terakhir dilakukan pemerintah. "Ini (tax amnesty) yang terakhir, nggak akan ada lagi," tegasnya.
DJP juga sudah bersiap untuk mengantisipasi membludaknya pendaftaran yang dilakukan secara online. Pihaknya menjamin situs pendaftaran PPS tidak akan down.
"Kami rasa tidak akan down. Kami sudah tambah servernya, tadi saya koordinasi sama teman teman TIK. Arahan pak Dirjen, pimpinan, juga minta ditambah," papar Neil.
Bagi wajib pajak yang masih bingung soal program ini pun tak usah khawatir, semua channel informasi DJP akan siap untuk menerima konsultasi. Baik di media sosial, layanan call center KringPajak, ataupun layanan yang offline.
Sampai pagi tadi, Neil menjelaskan pihaknya mencatat ada 212.240 wajib pajak yang berpartisipasi di program tax amnesty jilid II ini. Jumlah setoran pajak penghasilan yang berhasil dihimpun pun sudah mencapai Rp 54 triliun dari total harta yang diungkap senilai Rp 532 triliun.
Dia mengungkapkan jelang ditutupnya PPS, antusiasme wajib pajak makin banyak untuk berkontribusi. Dalam 24 jam saja sudah ada 90 ribuan wajib pajak yang mendaftar.
"Ini antusiasme last minutes ya. Dalam 24 jam saja saya hitung-hitung dari kemarin jam 8 pagi itu wajib pajak yang masukkan jumlahnya tambah 80-90 ribu dalam 24 jam. Ini masih ada satu hari lagi, mudah-mudahan bisa bertambah," papar Neil.
Simak Video: Ekonom soal Tax Amnesty Jilid II: Banyak Mudaratnya
