Ukraina Minta Turki Tahan Kapal Kargo Rusia yang Bawa Gandum, Ada Apa?

Ukraina Minta Turki Tahan Kapal Kargo Rusia yang Bawa Gandum, Ada Apa?

Ardan Adhi Chandra - detikFinance
Senin, 04 Jul 2022 14:42 WIB
Musim panen gandum telah tiba di Ukraina. Sebagian petani di Odessa pun sudah untuk melakukan panen di tengah invasi Rusia ke Ukraina.
Musim panen gandum telah tiba di Ukraina/Foto: AFP/OLEKSANDR GIMANOV
Jakarta -

Ukraina meminta Turki menahan kapal kargo berbendera Rusia, Zhibek Zholy yang diduga membawa gandum dari Pelabuhan Berdyansk yang diduduki Rusia. Hal ini dilaporkan seorang pejabat Ukraina dan sebuah dokumen.

Pejabat Kementerian Luar Negeri Ukraina mengutip informasi yang diterima dari administrasi maritim setempat menyebut bahwa kapal Zhibek Zholy membawa 4.500 ton gandum dari Pelabuhan Berdyansk yang disebut milik Ukraina.

Mengutip Aljazeera yang dilansir Reuters, Senin (4/7/2022), dalam sebuah surat tertanggal 30 Juni kepada Kementerian Kehakiman Turki, Kejaksaan Ukraina mengatakan bahwa kapal Zhibek Zholy mengekspor ilegal gandum Ukraina dari Pelabuhan Berdyansk ke Karasu, Turki dengan muatan 7.000 ton lebih banyak dibandingkan yang dilaporkan pejabat Ukraina.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kementerian Luar Negeri Turki tidak segera menjawab pertanyaan terkait kedatangan kapal Zhibek Zholy.

Perusahaan logistik yang berbasis di Kazakhstan, KTZ Express mengatakan bahwa kapal Zhibek Zholy miliknya, namun sedang disewa perusahaan Rusia, Green Line yang tidak disanksi. Perusahaan sedang berkonsultasi dengan berbagai pihak yang terlibat dan akan mematuhi segala sanksi dan pembatasan.

ADVERTISEMENT

Ukraina menuduh Rusia mencuri gandum dari daerah yang direbut Rusia sejak invasi pada akhir Februari. Pihak Kremlin membantah Rusia mencuri gandum Ukraina.

Duta Besar Ukraina untuk Turki Vasily Bodnar mengatakan telah meminta bantuan Turki untuk mengidentifikasi dan menangkap pihak-pihak yang bertanggungjawab atas dugaan pengiriman tersebut.

Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu mengatakan pada bulan lalu bahwa pihaknya menginvestigasi laporan tersebut, namun tidak ditemukan bukti pencurian sejauh ini.

(ara/ang)

Hide Ads