Fakta-fakta soal Russian Railways yang Ditawarkan Putin Garap Kereta di IKN

Fakta-fakta soal Russian Railways yang Ditawarkan Putin Garap Kereta di IKN

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Senin, 04 Jul 2022 06:00 WIB
Jokowi bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin (Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden)
Foto: Jokowi bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin (Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden)
Jakarta -

Presiden Joko Widodo baru saja menyambangi Rusia dan mengadakan pertemuan empat mata dengan Presiden Vladimir Putin. Potensi kerja sama bisnis, menjadi pembicaraan dalam pertemuan ini. Kunjungan Jokowi secara langsung ke Rusia dilakukan pada Kamis 30 Juni kemarin.

Salah satu yang ditawarkan Putin adalah bantuan untuk pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Rusia tertarik untuk membantu pembangunan di sektor transportasi kereta api di IKN.

Sejauh ini, Koordinator Tim Informasi dan Komunikasi Tim Transisi IKN Sidik Pramono menyatakan pihaknya belum melakukan pembicaraan lanjutan baik dari pihak Rusia maupun Russian Railways soal tawaran Putin. Menurut Sidik, pihaknya masih menunggu diskusi lanjutan soal tindak lanjut tawaran investasi kereta api di IKN.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Otorita Ibu Kota Nusantara dibantu tim transisi sudah dengar kabar tersebut, soal rencana ketertarikan Rusia di investasi di projek kereta api untuk IKN. Tentu, otorita apresiasi ketertarikan itu dan menunggu pembicaraan lebih detil dan teknis soal rencana tersebut," ungkap Sidik kepada detikcom, Minggu (3/7/2022).

"Kami akan siap untuk lanjutkan ke pembicaraan teknis lebih detil dan bisa ditindaklanjuti ke tahap berikutnya," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Sejauh ini karena belum ada diskusi lanjutan, pihaknya belum bisa berbicara banyak soal rencana Rusia. Termasuk soal tawaran rute dan biaya proyeknya. Namun yang jelas, Sidik mengatakan pihaknya akan membuka lebar pintu masuk bagi perusahaan Rusia untuk melakukan investasi.

Namun yang jelas, Putin sudah menyodorkan perusahaan negara bernama Russian Railways kepada Jokowi untuk membantu pengerjaan jaringan kereta api pertama di ibu kota Nusantara, Kalimantan Timur.

Sebelumnya, dalam pernyataan Putin secara lengkap dalam pertemuan dengan Jokowi yang dilansir dari situs resmi Kepresidenan Rusia, Putin mengaku banyak bicara soal bisnis dan cukup substantif.

Dia bilang Rusia dan Indonesia punya banyak potensi kerja sama bisnis dalam pengembangan infrastruktur transportasi dan logistik. Putin pun langsung menawarkan perusahaan pelat merah Russian Railways untuk melakukan pembangunan jaringan kereta api di IKN Nusantara.

"Kami memiliki banyak potensi kerjasama bisnis dalam pengembangan infrastruktur transportasi dan logistik. Misalnya, Russian Railways dapat mengambil bagian dalam mengimplementasikan inisiatif skala besar Indonesia untuk memindahkan ibu kota negara ke pulau Kalimantan," kata Putin yang berdiri di sebelah kiri Jokowi, Kamis (30/6/2022) yang lalu.

Seperti apa profil Russian Railways yang ditawarkan Putin ke Jokowi? Baca halaman berikutnya

Dilansir dari website resminya, Russian Railways adalah perusahaan perkeretaapian terbesar di Rusia. Perusahaan itu bergerak dalam kepemilikan dan pembangunan infrastruktur perkeretaapian umum.

Federasi Rusia adalah pendiri dan pemegang saham tunggal Russian Railways, dengan kata lain perusahaan ini juga dimiliki langsung oleh pemerintah.

Perusahaan mengklaim telah menempati peringkat tinggi di antara operator kereta api terkemuka di dunia berdasarkan volume angkutan barang dan penumpang dan panjang jaringan infrastruktur kereta api.

Russian Railways mengklaim perusahaan telah menjadi pemilik jaringan kereta api terpanjang ketiga di dunia. Panjang operasional jalur kereta api yang dikelola perusahaan ini mencapai 85.600 km, lebih dari dua kali panjang khatulistiwa.

Sementara itu, Russian Railways juga mengklaim menjadi perusahaan terbesar kedua di dunia berdasarkan panjang jalur listrik yaitu sepanjang 43.850 km.

Sudah banyak kemitraan antar negara yang dibesut Russian Railways dalam rangka mengembangkan rute perkeretaapian transit melalui Rusia. Mulai dari China, Korea Selatan, Kazakhstan, Polandia, Jerman dan negara-negara lainnya. Perusahaan juga membangun dan meningkatkan infrastruktur kereta api di Serbia dan sejumlah negara lain.

Setidaknya ada 7 operasi besar yang dilakukan Russian Railways. Pertama, operasi pengangkutan, traksi lokomotif, dan infrastruktur. Kedua, operasi perbaikan rolling stock atau jalur rel. Ketiga, operasi transportasi penumpang jarak jauh.

Kemudian, yang keempat, Russian Railways juga melakukan operasi logistik. Kelima, perusahaan juga melakukan operasi pengangkutan kontainer.

Yang keenam, perusahaan melakukan operasi teknik perkeretaapian. Terakhir, Russian Railways juga melakukan operasi penelitian dan pengembangan atau R&D di sektor perkeretaapian.

Russian Railways juga pernah menggarap proyek KA di Indonesia. Namun di tengah perjalanan, perusahaan ini cabut dari Indonesia.

Pernah 'Cabut' dari Proyek di RI
Di Indonesia sendiri, Russian Railways bukan pemain baru. Perusahaan pelat merah Rusia itu pernah mencoba menggarap proyek kereta api di Kalimantan. Namun, proyek itu tak dilanjutkan karena perusahaan itu tiba-tiba 'cabut' dari proyek yang ada di Indonesia.

Dalam catatan detikcom, Russian Railways pernah berkontribusi dalam pembangunan jalur atau rel kereta sepanjang 203 km yang melintasi Kabupaten Penajam Paser Utara, Kabupaten Kutai Barat dan Kota Balikpapan. Sayangnya, proyek senilai Rp 53,3 triliun ini batal lantaran Russian Railways selaku pemilik modal mengundurkan diri.

Total luas lahan yang ditetapkan sebagai lokasi pembangunan jalur rel di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara mencapai sekitar 140 hektare. Lebih kurang 70 hektare lahan yang ditetapkan sebagai lokasi pembangunan jalur rel di Kelurahan Gunung Steleng dan Kelurahan Buluminung telah dibebaskan.

Lahan yang telah dibebaskan di Kawasan Industri Buluminung atau KIB di Kecamatan Penajam jelas dia, untuk pembangunan stasiun kereta api.

Pembangunan jalur kereta api tersebut dikelola oleh PT Kereta Api Borneo yang merupakan perusahaan hasil kerja sama Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dengan perusahaan kereta api Rusia, yakni Russian Railways.



Simak Video "Video: Putin Kunjungi PLTN di Kursk setelah Rusia Pukul Balik Militer Ukraina"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads