Startup Greens menggandeng kerja sama dengan E-Tech Holding Company asal Uni Emirat Arab (UEA). Kerja sama ini resmi ditandatangani pada Kamis (30/6/2022) lalu di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA).
"Masalah ketahanan pangan (food security) menjadi landasan upaya Greens untuk membantu menghasilkan sumber pangan secara mandiri bagi penduduk serta dapat menjamin keberlangsungan masa depan ketahanan pangan negaranya," ungkap Direktur & Co-Founder Greens, Geraldi Tjoa, dalam keterangannya, Selasa (5/7/2022).
"Greens akan terus melahirkan inovasi di bidang teknologi agrikultur seperti meta farmingatau pertanian virtual yang dapat diikuti oleh setiap orang dan memampukan setiap orang untuk dapat menikmati hasil panennya sendiri walau tinggal di kota besar," lanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nota kesepahaman ini ditandatangani langsung oleh Geraldi Tjoa dengan Chairman E-Tech Holding Company Nasser Ahmed Khalifa Alsowaidi.
Kedua belah pihak setuju untuk melakukan eksplorasi kerja sama dengan para investor dari UEA serta mendukung ketahanan pangan kedua negara. Penandatanganan nota kesepahaman antara Greens dan E-Tech Holding Company ini diselenggarakan di sela sela kunjungan Presiden Joko Widodo di Abu Dhabi.
Greens memiliki misi untuk mencegah kehilangan sumber pangan (food loss) dan menghadirkan sumber nutrisi yang terbaik. Greens menciptakan inovasi teknologi agrikultur berbentuk pod (greens pod) yang memanfaatkan sistem penanaman dalam ruangan, Blockchain, Artificial Intelligence (Al), dan Internet of Things(IOT) untuk menciptakan desentralisasi sumber pangan seperti sayur-sayuran dan buah-buahan.
Greens pod dapat mengatur suhu udara, kelembaban udara, pengaturan cahaya, hingga perencanaan penanaman sumber pangan jangka panjang sehingga hasil panen terprediksi, lebih konsisten dan memiliki kandungan nutrisi yang sangat tinggi.
Oleh karena bentuknya yang portabel dan moduler, greens pod mudah ditempatkan di berbagai lokasi sehingga dapat menghasilkan hasil tanam yang dapat langsung di panen, diolah dan dikonsumsi di tempat yang sama (hyperlocal food).
Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan dukungannya terhadap upaya yang dilakukan oleh startup Greens.
"Potensi ekonomi digital Indonesia adalah Rp 4.500 triliun untuk digital economy. Pemerintah Indonesia saat ini tengah memperbaiki regulasi agar Indonesia tidak hanya menjadi market dunia tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk dunia," kata Erick.
"Pemerintah Indonesia sangat mendorong startup untuk dapat menciptakan pertumbuhan ekonomi baru dengan cara penyelesaian isu-isu logistik yang menjadi kunci pertumbuhan ekonomi Indonesia. Contohnya adalah dengan menghubungkan para produser seperti petani, nelayan, UKM kepada market agar tercipta sebuah ekosistem yang saling membutuhkan. Kami harap Greens terus berkembang dan kami akan terus mendukung startup Indonesia," ujarnya.
(fdl/fdl)