Mengenal Yummy Kitchen, 'Restoran Siluman' yang Moncer Kala Pandemi

Mengenal Yummy Kitchen, 'Restoran Siluman' yang Moncer Kala Pandemi

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Selasa, 12 Jul 2022 10:06 WIB
Cloud Kitchen Juga Perlu Kantongi Sertifikat Halal
Ilustrasi/Foto: Getty Images/ASKA

Marbio mencontohkan salah satu brand partner Yummy Kitchen bernama Dailybox. Dailybox dibantu untuk membuka 30 lokasi. Dulunya Dailybox hanya buka di 5 lokasi.

Dalam mendirikan Yummy Corp, Marbio menyebutkan modal awal yang dikeluarkan sebenarnya tidak terlalu besar, sayang dia tak mau menjelaskan berapa angkanya. Dia hanya menjelaskan jika Yummy Corp ini dimulai dari perusahaan jasa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Seperti tadi kerja sama dengan Unilever untuk menyediakan makanan. Kami hanya dihitung sebagai penyedia jasa. Kemudian kami juga masuk dari angel investor Ismaya Group, mereka sebenarnya salah satu investor kami," jelas dia.

Menurut dia, ketika menjalankan usaha selain modal adalah bagaimana strategi dalam mencari solusi dari masalah yang ada dan dicari oleh pasar. Kemudian saat ini Yummy Corp disebut memiliki tim yang suportif dan ujung-ujungnya sih fleksibilitas dalam usaha, harus ada inovasi.

ADVERTISEMENT

"Karena kalau dulunya kita tidak bikin produk baru seperti cloud kitchen ini kita mungkin ketinggalan. Nah setiap masa itu fleksibilitas pasti akan berbeda. Dulu kita ada masa B2B, lalu masa cloud kitchen dan sekarang kita kalau nggak bergerak ke online atau ke offline mungkin kita juga akan ketinggalan. Dalam berbisnis memang benar-benar harus fleksibel," ujar Marbio.

Saat ini Yummy Corp memiliki sekitar 1.400 pegawai. Dulunya tahun 2017, jumlah pegawai sekitar 30 orang untuk outlet B2B. Kemudian saat memulai cloud kitchen jumlahnya naik menjadi sekitar 150 - 200.

Masuk Forbes Under 30 Tahun 2020

Marbio menceritakan adiknya Co Founder Yummy Corp Marius Suntanu masuk ke dalam daftar Forbes Under 30 Tahun 2020. Hal ini karena memang mereka memulai usahanya bersama-sama.

"Saat itu tahun 2020 Yummy lagi maju-majunya. Selain itu memang Yummy menjadi economy sharing platform di mana kita membantu UMKM yang size medium menjadi besar, di sana kita melihat kesempatan yang baik," jelas dia.

Dia mengungkapkan dalam menjalankan usaha bersama saudaranya, biasanya ada yang namanya sibling rivaly atau persaingan antar saudara. Namun, mereka meninggalkan hal itu dan bersama-sama mendorong untuk maju bersama.

"Jadi di sana (Yummy Corp) nggak bisa pakai ego itu lagi. Karena memang kita memiliki pribadi masing-masing yang berbeda dan saling melengkapi." katanya.


(kil/eds)

Hide Ads