Mengungkap Mitos Hidup Keren Karyawan Startup

Mengungkap Mitos Hidup Keren Karyawan Startup

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Kamis, 14 Jul 2022 06:30 WIB
Young startup businessmen teamwork brainstorming meeting to discuss the new project investment.
Ilustrasi Karyawan Startup. Foto: Getty Images/iStockphoto/ijeab

Di sisi lain, fenomena overwork ini tidak hanya dialami olehnya, seorang pegawai di salah satu startup financial technology (fintech) Bakti mengatakan, bekerja di startup seolah bagai pisau bermata dua.

"Bisa lebih fleksibel. tapi kadang malah jadi kerja over work hour di weekend. Ya pisau bermata dua. Dari segi lifestyle lot of more option, lot of more pilihan lah, dan kebebasan," ujar Bakti.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski demikian, Bakti menyatakan, gaji yang ia peroleh pun dirasa cukup untuk menunjang kehidupan dan lifestylenya, ditambah lingkungan kerjanya yang dirasa nyaman. Posisi ini juga bisa ia raih setelah sebelumnya sempat magang startup lain dan meningkatkan skill melalui pelatihan bersertifikasi.

"Yang baru masuk mungkin nggak akan dapet sebanyak itu. Sekarang juga lagi winter, startup cukup down. Cuma, buat mengejar itu sangat reachable, lompat start up itu sangat memungkinkan. 6 bulan dimana, pindah buat nge-boost gaji lo," tutupnya.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, Farah, pegawai salah satu startup e-commerce mengatakan, memang benar kehidupan pegawai startup sangat dinamis. Bahkan para pegawainya juga dituntut untuk multitasking.

"Karena startup itu dinamic banget, fast phase environment, dan lagi kita itu multitasking dimana porjct berdatangan segala macem yang pasti banget kita bakal overtime, bahkan kalau ada project baru yang harus diselesaikan di weekend," kata Farah.

Hal ini merupakan salah satu resiko bekerja di startup. Bahkan, ia dan rekan-rekannya tidak diberikan uang lembur. Meski demikian, ia mendapatkan berbagai benefit dan tunjangan di luar gajinya itu.

"Dia sangat mengedepankan namanya apresiasi sama staf yang udah memberikan yang terbaik untuk perusahaan. Makanya tiap 6 bulan kita ada performance appraisal untuk kenaikan gaji atau posisi dan menurut gue ini pertimbangannya cukup adil. Gaji, benefit dan tunjangannya sangat lebih dari cukup dan gue bersyukur banget," tuturnya

Menanggapi perihal stigma 'startup lifestyle' yang tertanam dalam masyarakat, ia mengatakan hal ini ada benarnya, meski tidak bisa disebut 100% benar.

"Untuk hedon, bisa dibilang bener, dimana kita dibebasin work from anywhere. Ada yang di Bali, ada yang di kafe. tapi untuk kerja bebas, itu salah banget, karena kita bisa overtime. Idealnya PNS itu cuma sampe jam 4. Kita itu paling pagi di perusahaan aku itu jam 6 dan paling normal itu beres jam 8 malem," tuturnya.



Simak Video "PLN Startup Day 2025: Jembatan Startup Wujudkan Energi Masa Depan"
[Gambas:Video 20detik]

(das/das)

Hide Ads