Susi Minta BUMN Puasa Tarik Duit, Airport Tax Dihapus Sampai Desember

ADVERTISEMENT

Susi Minta BUMN Puasa Tarik Duit, Airport Tax Dihapus Sampai Desember

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Senin, 18 Jul 2022 12:21 WIB
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti
Susi Pudjiastuti/Foto: ANTARA FOTO
Jakarta -

Pendiri Susi Air, Susi Pudjiastuti meminta pemerintah lebih banyak memberikan insentif kepada maskapai. Apalagi untuk maskapai yang sering melayani rute perintis seperti Susi Air.

Menurutnya saat ini kondisi maskapai sedang babak belur. Banyak komponen biaya harus naik. Salah satu insentif yang diminta Susi adalah agar biaya-biaya penerbangan yang diadakan BUMN untuk digratiskan atau didiskon sementara waktu.

Dia meminta BUMN puasa sementara menarik keuntungan dari industri penerbangan. Sebagai contoh saja, biaya airport tax alias tarif Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) dari operator bandara dilonggarkan sampai akhir tahun.

"Mungkin insentif dari pemerintah sementara mendorong agar semua BUMN puasa dulu untuk taking money dari aviation service. Mungkin tak ada airport tax, sampai Desember saja. Agar kita bisa making plan 6 bulan," kata Susi dalam webinar Asosiasi Pengguna Jasa Penerbangan Indonesia (Apjapi), ditulis Senin (18/7/2022).

Sebagai informasi, kebanyakan bandara dikelola oleh BUMN, yaitu PT Angkasa Pura I (Persero) dan PT Angkasa Pura II (Persero)

Susi juga sempat curhat soal naiknya biaya hanggar pesawat. Dia mencolek Angkasa Pura yang tiba-tiba menaikkan biaya hanggar dua kali lipat.

"Cost Angkasa Pura, contoh hanggar di Padang for no reason tahun ini naik dua kalinya, sama juga Papua," ungkap Susi.

Menanggapi permintaan Susi soal insentif, Plt Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Nur Isnin Istiartono menyatakan pihaknya sudah mempersiapkan insentif kepada pelaku industri transportasi udara.

"Kami sudah mempersiapkan, berkomunikasi bagaimana ada relaksasi, ada stimulus atau insentif dari government, termasuk sisi perhubungan udara," kata Nur Isnin dalam webinar yang sama.

Hanya saja, dia tak menjelaskan secara rinci insentif apa yang akan diberikan kepada pelaku industri penerbangan. Cuma dia bilang dalam hitungan satu minggu akan ada insentif baru untuk pengusaha di industri penerbangan, termasuk kepada maskapai.

"Dari sisi insentif juga kami sedang olah, insyaallah butuh waktu satu minggu mungkin. Kita sedang olah untuk ada yang bisa membantu rekan-rekan semua, sama-sama kita survive, karena kita saling membutuhkan," kata Nur Isnin.

(hal/ara)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT