Salah satu merek fesyen ternama di dunia, H&M berencana akan menutup semua tokonya di Rusia. Namun, sebelum itu, perusahaan akan membuka sementara toko-tokonya untuk menghabiskan stok produk yang tersisa.
H&M sendiri telah mengatakan, tidak mungkin melanjutkan bisnisnya di Rusia di tengah ketegangan perang dengan Ukraina. H&M diketahui memiliki lebih dari 150 toko dan sekitar 6.000 staf di Rusia.
Meskipun belum ada tanggal pastinya kapan merek fesyen itu akan angkat kaki dari Rusia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setelah mempertimbangkan dengan cermat, kami melihatnya tidak mungkin mengingat situasi saat ini untuk melanjutkan bisnis kami di Rusia," kata Kepala Eksekutif H&M Helena Helmersson, dikutip dari BBC, Selasa (19/7/2022).
Baca juga: H&M Cabut dari Rusia! |
"Kami sangat sedih tentang dampak ini pada rekan-rekan kami dan sangat berterima kasih atas semua kerja keras dan dedikasi mereka. Selanjutnya, kami ingin berterima kasih kepada pelanggan kami atas dukungan mereka selama ini," lanjutnya.
H&M adalah salah satu dari banyak merek yang menarik diri dari Rusia dalam beberapa bulan terakhir. Hal itu buntut dari sanksi yang dijatuhkan negara Barat menyebabkan perdagangan dan bisnis di Rusia tidak dapat bertahan lagi.
Sebelum menangguhkan penjualan, Rusia adalah pasar terbesar keenam H&M. H&M di Rusia menyumbang sekitar 4% dari penjualan grup pada kuartal keempat 2021.
Raksasa mode ini telah memperluas kehadirannya di Rusia sejak mulai beroperasi di sana pada tahun 2009, termasuk membuka toko dengan nama merek lain dalam portofolionya, Weekday dan & Other Stories.
Perkiraan H&M yang angkat kaki dari Rusia akan berpotensi merugikan perusahaan sebanyak dua miliar Krona Swedia atau 160 juta poundsterling.
(dna/dna)