Bahlil Puji Jokowi: Presiden Mana yang Berani ke Ukraina-Rusia Bawa Istri?

Bahlil Puji Jokowi: Presiden Mana yang Berani ke Ukraina-Rusia Bawa Istri?

Ilyas Fadilah - detikFinance
Rabu, 20 Jul 2022 17:40 WIB
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia menyampaikan keterangan pers terkait pencabutan Izin Usaha Pertambangan (IUP), Hak Guna Usaha (HGU), dan Hak Guna Bangunan (HGB) terhadap sejumlah perusahaan di Kantor BKPM, Jakarta, Jumat (7/1/2022). Pemerintah pada Senin (10/1/2022) akan mencabut 2.078 izin usaha tambang batu bara yang sudah diberikan kepada para pengusaha karena para pelaku usaha tersebut tidak pernah memanfaatkan IUP serta tidak pernah menyampaikan rencana kerja kepada pemerintah pemerintah. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/rwa.
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia/Foto: ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA
Jakarta -

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyebut Indonesia masih dipercaya asing sebagai tujuan investasi yang potensial. Menurutnya, hal tersebut tidak lepas dari kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Indonesia.

"Di tengah kondisi global yang tidak menentu, Indonesia masih dipercaya investasi. Ini terjadi karena apa? Yang pertama, mereka percaya pada kepemimpinan Bapak Jokowi," ujar Bahlil di Kementerian Investasi, Jakarta Selatan, Rabu (7/20/2022).

Bahlil juga memuji Jokowi yang pandai memainkan komunikasi politik antarnegara. Hal tersebut membuat Indonesia menganut asas politik bebas aktif, sehingga tidak bisa diintervensi negara lain.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya mau tanya, Presiden mana yang datang ke Ukraina sama Rusia dalam kondisi konflik, bawa istri pula. Kita ini boro-boro bawa istri, bawa pacar pun takut ke Ukraina," kata Bahlil yang disambut gelak tawa seisi ruangan.

Bahlil menyebut langkah yang dilakukan Jokowi cukup berani dan luar biasa. Hal tersebut merepresentasikan Indonesia yang menghargai semua negara atas dasar kemerdekaan yang dimiliki.

ADVERTISEMENT

Pertemuan tersebut juga membawa pesan dan kepercayaan kepada dunia, bahwa Indonesia baik-baik saja sebagai tujuan investasi.

"Di kondisi seperti sekarang, pertarungannya adalah pertarungan leadership yang dilakukan para pemimpin dunia dalam mengelola negaranya.

"Kita bersyukur, pak Jokowi dalam kepemimpinan keduanya Alhamdulillah bisa membawa kita keluar dari keterpurukan ekonomi yang lebih dalam," tambahnya.

Di sisi lain, fundamental Indonesia dianggap cukup bagus untuk investasi. Indonesia dianggap mampu menjaga pertumbuhan ekonomi dan inflasi, meskipun ada sedikit kenaikan.

Lalu, meskipun rasio utang terus tumbuh, hal ini diimbangi dengan kepemilikan aset yang terus tumbuh. Menurut Bahlil, hal inilah yang membuat asing tetap tertarik investasi di Indonesia.

(ara/ara)

Hide Ads