Ketua Ceylon Chambers of Commerce alias Kamar Dagang dan Industri Sri Lanka, Vish Govindasamy berpendapat bahwa kepercayaan bisnis Sri Lanka berada di level terendahnya sejak beberapa tahun ke belakang.
"Kepercayaan bisnis mungkin berada pada titik terendah sejak saya berbisnis. Ini mungkin saat-saat tersulit yang pernah kita hadapi. Tapi kami tangguh," katanya kepada CNBC Squawk Box Asia, dikutip Kamis (21/7/2022).
Pernyataan itu dikeluarkan beberapa jam sebelum parlemen Sri Lanka memilih Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe sebagai presiden. Wickremesinghe menggantikan presiden terdahulu Gotabaya Rajapaksa yang melarikan diri dari Sri Lanka.
Wickremesinghe mengalahkan saingan terdekatnya Dullus Alahapperuma dengan selisih 52 suara. Dari 225 suara, Wickremesinghe mengumpulkan 134 suara, sementara Alahapperuma meraih 82. Kandidat ketiga, Anura Kumara Dissanayake dari sayap kiri hanya memperoleh tiga suara.
Sri Lanka menghadapi demonstrasi berkepanjangan selama berbulan-bulan karena krisis pangan dan bahan bakar karena gejolak ekonomi di negaranya.
Pekan lalu, demonstran yang marah menyerbu rumah Rajapaksa, yang mereka salahkan karena dianggap salah urus sehingga menyebabkan krisis. Rajapaksa kabur ke luar negeri dan mengundurkan diri beberapa hari setelahnya.
"Bisnis meyakinkan kami bertahan melalui masa sulit ini. (tetapi) Reformasi mutlak diperlukan," sambung Govindasamy.
Mantan direktur bank sentral Sri Lanka, Roshan Perera menyebut reformasi fiskal penting bagi pemerintahan baru. Menurutnya hal tersebut lebih penting ketimbang pembicaraan bailout yang sedang berlangsung dengan Dana Moneter Internasional saat ini.
"Pemerintah yang ada sebenarnya lebih kritis karena mereka dapat segera mengajukan anggaran sementara," katanya kepada Street Sign Asia CNBC.
Perera menunjukkan bahwa paket IMF juga penting karena akan membantu menopang cadangan devisa. Hal tersebut dapat mengembalikan kepercayaan terhadap mata uang dan memulihkan stabilitas eksternal.
Perera memprediksi bakal terjadi kenaikan pajak di pemerintahan yang baru. Ia menyebut beban pajak yang tinggi harus menjadi tanggungan masyarakat mampu.
Masyarakat miskin semakin terpuruk setelah sebelumnya dihantam pandemi COVID-19. Menurutnya kelompok tersebut perlu mendapatkan bantuan tunai sebagai jaring pengaman sosial.
Secara terpisah, senior di think tank global Millennium Project, Asanga Abeyagoonasekera menekankan pentingnya pemimpin baru Sri Lanka untuk memastikan akuntabilitas dengan menghukum koruptor.
Simak Video "Video Gemerlap Cahaya di Perayaan Waisak Sri Lanka"
(das/das)