Garuda Indonesia mulai menambah frekuensi penerbangan pada berbagai rute domestik dan internasional usai lolos dari 'jeratan' pailit dalam proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU). Rencana penambahan frekuensi dan pembukaan rute baru itu akan dilakukan secara bertahap mulai Juli hingga Agustus.
"Penambahan frekuensi penerbangan ini menjadi bentuk komitmen kami sebagai national flag carrier untuk senantiasa memastikan kebutuhan konektivitas udara bagi masyarakat terpenuhi dengan baik melalui layanan penerbangan yang aman, nyaman, dan sehat. Utamanya dalam mempersiapkan periode peak season jelang akhir tahun nanti," kata Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra dalam keterangannya, Kamis (21/7/202).
Garuda akan menambah frekuensi keberangkatan penerbangan dari Jakarta menuju Batam, Balikpapan, Denpasar, Medan, Makassar, Surabaya, hingga Singapura. Penambahan frekuensi tersebut akan dilakukan dengan mempertimbangkan performa rute secara berkelanjutan serta optimalisasi armada yang akan terus ditinjau dan dievaluasi oleh Garuda.
Penambahan kapasitas layanan penerbangan pada sejumlah rute domestik bakal dimulai untuk rute Jakarta-Batam pp yang akan dioperasikan hingga 11 kali per minggu, Jakarta-Balikpapan pp hingga 11 kali per minggu, dan Jakarta-Denpasar pp hingga 45 kali per minggu.
Kemudian, Jakarta-Kualanamu/Medan pp hingga 21 kali per minggu, Jakarta-Makassar pp hingga 32 kali per minggu, dan Jakarta-Surabaya pp hingga 35 kali per minggu. Selain itu, untuk rute internasional Jakarta-Singapura pp akan dioperasikan hingga 14 kali per minggu.
Melalui penambahan frekuensi penerbangan tersebut, Garuda diproyeksikan dapat mengoperasikan sedikitnya 850 penerbangan per minggu selama Agustus 2022 mendatang atau meningkat sebesar 32% dibandingkan Juni lalu yang berkisar 650 penerbangan per minggunya.
"Penambahan frekuensi kami laksanakan secara bertahap melalui evaluasi khususnya terhadap rute-rute yang berkontribusi positif terhadap kinerja perusahaan dan juga secara berkala kami selaraskan dengan ketersediaan armada yang terus kami optimalkan khsususnya sejalan dengan proses negosiasi dengan lessor yang kami laksanakan," jelas Irfan.
Mulai awal Agustus ini Garuda direncanakan kembali mengoperasikan tiga pesawat Boeing 737-800 NG yang sebelumnya direlokasi oleh lessor. Irfan menambahkan, dengan jumlah armada serviceable yang diproyeksikan akan terus bertambah secara bertahap ini, Garuda ke depannya juga akan terus memaksimalkan penambahan frekuensi penerbangan ke rute-rute lainnya, sekaligus menggarap berbagai peluang lain.
"Selain fokus dalam optimalisasi rute penerbangan, kami juga akan terus mengembangkan peluang pendapatan usaha lainnya dari lini bisnis di luar penerbangan berjadwal seperti optimalisasi angkutan kargo, ancillary revenue, hingga kerja sama bersama mitra strategis kami lainnya," ujar Irfan.
(hal/ara)