Jamkrindo Dorong UMKM Masuk Ekosistem Digital agar Naik Kelas

Jamkrindo Dorong UMKM Masuk Ekosistem Digital agar Naik Kelas

Yudistira Imandiar - detikFinance
Senin, 25 Jul 2022 08:30 WIB
Jamkrindo
Foto: Dok. Jamkrindo
Jakarta -

PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) mendorong Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) untuk masuk ke dalam ekosistem digital. Ada sejumlah pembinaan yang dilakukan Jamkrindo untuk mewujudkan hal tersebut.

Direktur Utama Jamkrindo Putrama Wahju Setyawan mengatakan Jamkrindo mendorong seluruh pelaku usaha binaan untuk segera mengadopsi pemanfaatan teknologi sehingga dapat bersaing di masa kenormalan baru.

Menurutnya, dengan penerapan strategi yang tepat berbasiskan teknologi, UMKM dapat berperan dalam membangkitkan perekonomian nasional sekaligus turut mendukung fokus penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia 2022 yakni transformasi ekonomi digital.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Selain memberikan kemudahan akses permodalan, Jamkrindo turut menghubungkan UMKM ke ekosistem digital, termasuk teknik pemasaran yang sesuai untuk mengoptimalkan peluang pasar dan meningkatkan penjualan secara lebih efektif dan efisien dengan dukungan digitalisasi," jelas Putrama dalam keterangan tertulis, Senin (25/7/2022).

Putrama menambahkan Jamkrindo siap berpartisipasi dalam penguatan peran UMKM agar naik kelas dan mendukung keberlanjutan usahanya, sehingga akan berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

ADVERTISEMENT

"Tingkat literasi digital yang masih relatif rendah secara rata-rata memang menjadi tantangan. Namun, kami optimistis bahwa target digitalisasi UMKM tersebut dapat direalisasikan apabila seluruh pemangku kepentingan saling bersinergi dan berkolaborasi," tutur Putrama.

Ia mengulas Jamkrindo melakukan pembinaan dalam hal pemanfaatan digitalisasi, seperti optimalisasi media sosial, branding, memperluas marketing dengan e-commerce, pencatatan laporan keuangan menggunakan aplikasi, peningkatan kualitas produk, dan lainnya.

Sebagai bentuk kesiapan internal menghadapi era industri 4.0 dan ekonomi digital, sambung Putrama, Jamkrindo telah menghadirkan berbagai transformasi dalam bisnis melalui teknologi informasi yang tepat guna, sehingga berbagai kerja sama dengan para mitra UMKM dan perbankan atau lembaga keuangan dapat dilakukan secara online, baik host to host, menggunakan web service, maupun aplikasi lainnya seperti Jamkrindo Online Suretyship (JOS).

Selain itu, pengembangan platform UMKMLayak melalui umkmlayak.co.id untuk program pemberdayaan dapat menjadi jembatan yang mempertemukan mitra dengan lembaga keuangan.

Buka Halaman Selanjutnya: Kinerja Jamkrindo

Putrama menjabarkan di tengah tantangan pandemi, Jamkrindo membukukan pertumbuhan bisnis yang positif. Berdasarkan laporan kinerja keuangan tahun 2021 yang diaudit KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis, dan Rekan (firma anggota jaringan global PWC), Jamkrindo membukukan laba bersih 2,3 kali lipat atau Rp 1,07 triliun, naik 134% dari posisi 2020 sebesar Rp 456,13 miliar. Kenaikan tersebut didongkrak oleh besarnya volume penjaminan Jamkrindo sampai dengan periode Desember 2021 yang mencapai Rp 247,61 triliun.

Adapun dari sisi cadangan klaim, Jamkrindo mencatatkan cadangan klaim sebesar Rp 5,66 triliun atau naik 41% dari tahun sebelumnya, dengan memiliki cash flow operasi positif. Pertumbuhan pencadangan klaim ini merupakan strategi perusahaan untuk memitigasi risiko dan menjaga kinerja perusahaan di tahun berikutnya.

"Pembentukan cadangan klaim yang kuat menjadi bagian dari komitmen perusahaan dalam menjaga service excellent pembayaran klaim kepada mitra bisnis secara tetap waktu dan tepat jumlah, sehingga dengan demikian kepercayaan dan reputasi perusahaan selalu terjaga baik dengan pengelolaan risiko bisnis yang terukur, sehat dan terkendali," papar Putrama.

JamkrindoFoto: Dok. Jamkrindo

Dari sisi aset, Jamkrindo mencatatkan aset pada 2021 sebesar Rp 25,35 triliun, naik 33 % dari tahun sebelumnya sebesar Rp 19,12 triliun. Adapun ekuitas tercatat Rp 12,83 triliun naik sebesar 45% dari tahun sebelumnya Rp 8,86 triliun dengan Return on Equity (ROE) sebesar 9,83% atau naik 89% dari tahun sebelumnya.

Program pemerintah menjadi motor penggerak penjaminan Jamkrindo dengan rincian penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Rp 144,87 triliun dan penjaminan Kredit Modal Kerja (KMK) dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp 17,63 triliun.

Putrama menyebut laporan keuangan ini mencerminkan upaya Jamkrindo dalam pengembangan digitalisasi produk dan transformasi. Ia menekankan transformasi dalam manajemen sumber daya manusia, organisasi, tata kelola, manajemen risiko dan kepatuhan, sistem teknologi informasi, bisnis dan operasional, serta keuangan telah berkontribusi terhadap pertumbuhan pendapatan, efisiensi biaya, serta menghantarkan layanan prima. Kinerja positif Jamkrindo di tengah masa pandemi, ungkap Putrama, menunjukkan transformasi yang dijalankan mampu menciptakan resiliensi untuk memastikan going concern perusahaan.


Hide Ads