APBN Surplus Lagi dan Lagi! Sampai Juni 2022 Tembus Rp 73,6 T

APBN Surplus Lagi dan Lagi! Sampai Juni 2022 Tembus Rp 73,6 T

Anisa Indraini - detikFinance
Rabu, 27 Jul 2022 20:30 WIB
Petugas kepolisian menata barang bukti mata uang rupiah palsu saat rilis pengungkapan kejahatan mata uang palsu di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Selasa (1/3/2022). Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri berhasil mengungkap kejahatan uang palsu dengan barang bukti berupa 494.904 lembar mata uang rupiah pecahan Rp100.000 dan mata uang dolar pecahan USD 100 serta mengamankan 12 orang tersangka di dua wilayah berbeda. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/rwa.
Foto: ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA
Jakarta -

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) kembali mencatatkan surplus pada Juni 2022. Besarannya adalah Rp 73,6 triliun atau 0,39% terhadap produk domestik bruto (PDB).

"Kita lihat APBN semester I-2022 masih mencatat surplus, jadi ini 6 bulan berturut-turut APBN kita surplus. Di Juni ini Rp 73,6 triliun," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KITA secara virtual, Rabu (27/7/2022).

Surplus APBN ini berarti pendapatan lebih besar dibanding jumlah pengeluaran pemerintah. Pendapatan negara mencapai Rp 1.317,2 triliun (58,1% dari target APBN awal) atau tumbuh 48,5%, sedangkan belanja negara mencapai Rp 1.243,6 triliun (40% dari target APBN) atau tumbuh 6,3%.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih rinci pendapatan negara dari penerimaan pajak mencapai Rp 868,3 triliun atau tumbuh 55,7%, kepabeanan dan cukai Rp 167,6 triliun atau tumbuh 37,2%, dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) tembus Rp 281 triliun atau tumbuh 35,8%.

Untuk belanja negara, terdiri dari belanja Kementerian Lembaga (KL) Rp 392,8 triliun atau terkontraksi 12,6%, belanja non KL Rp 483,7 triliun atau tumbuh 39,5%, dan transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) Rp 367,1 triliun atau terkontraksi 1,8%.

ADVERTISEMENT

Keseimbangan primer juga surplus Rp 259,7 triliun, pembiayaan anggaran hanya Rp 153,5 triliun, dan Silpa masih cukup besar yaitu Rp 227,1 triliun.

"Semua indikator yang luar biasa positif dari APBN ini di semester I menjadi bekal yang sangat baik untuk kita menghadapi semester II yang kita paham lingkungan globalnya akan makin bergejolak dan tidak pasti," tutur Sri Mulyani.

(aid/dna)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads