Sejumlah langkah dilakukan pemerintah untuk menekan anggaran pembelian laptop. Salah satunya dengan konsolidasi pengadaan laptop dalam negeri.
Staf Ahli Organisasi, Birokrasi, dan Teknologi Informasi (OBTI) Kementerian Keuangan Sudarto Sahli mengatakan pemerintah membeli 500 ribu lebih laptop tiap tahun.
"Kebutuhan laptop pemerintah pemerintah pusat maupun pemerintah daerah jumlahnya sangat besar, setiap tahun lebih dari 500 ribu laptop itu dibeli oleh unit, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah," katanya dalam konferensi pers, Jumat (29/7/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menambahkan, konsolidasi pengadaan laptop ini juga dilakukan untuk memperkuat industri dalam negeri. "Artinya ini adalah suatu potensi memperkuat produksi dalam negeri," tambahnya.
Kepala LKPP Abdullah Azwar Anas menjelaskan, konsolidasi ini merupakan upaya pemerintah untuk melakukan efisiensi. Semula, pengadaan barang terpisah-pisah. Padahal, berasal dari sumber anggaran yang sama.
"Ini bagian upaya pemerintah untuk melakukan efisiensi yang semula pengadaan barangnya terpisah-pisah. Begitu terpisah-pisah ini harganya mahal, padahal sumber uangnya sama," katanya.
Dengan konsolidasi, maka harga laptop bisa ditekan karena diskon yang didapat lebih banyak. Hal ini bukan hanya menguntungkan pemerintah, tapi juga produsen.
"Begitu bersama-sama dikonsolidasi ternyata diskonnya banyak dan murah. Dan ini bukan hanya menguntungkan buat efisiensi negara, tapi memberikan kepastian kepada industrinya karena kontrak payungnya akan ada diberi kepastian akan dibeli oleh kita," jelasnya.
(acd/ara)