Delegasi Bisnis RI ke Jepang Bawa Oleh-oleh Ini

Delegasi Bisnis RI ke Jepang Bawa Oleh-oleh Ini

Danang Sugianto - detikFinance
Jumat, 29 Jul 2022 16:47 WIB
business background of businessman having handshake
Foto: Getty Images/iStockphoto/Mongkolchon Akesin
Jakarta -

Delegasi B20 Indonesia kembali mengadakan roadshow ke negara-negara G20. Setelah sebelumnya melakukan roadshow dalam rangka sosialisasi Presidensi B20-G20 Indonesia di Eropa, Amerika Serikat, Kanada dan Singapura, kali ini delegasi berkunjung ke Jepang.

Dalam lawatan yang berlangsung Kamis (27/7/2022) ini, delegasi B20 menggelar dua pertemuan penting, yaitu bersama Forum Bisnis Indonesia-Jepang serta Japan External Trade Organization (JETRO) yang membahas kemitraan ekonomi dan perdagangan serta menguatkan hubungan bilateral antara kedua negara. JETRO adalah institusi yang memegang peranan penting dalam mendorong kerjasama perdagangan dan investasi Jepang dengan berbagai negara.

Forum bisnis yang diselenggarakan oleh KADIN Indonesia selaku penyelenggara B20 Indonesia, bekerja sama dengan Kementerian Investasi/BKPM Indonesia, Kementerian Perindustrian Indonesia, KBRI Tokyo dan JETRO juga dihadiri petinggi negara dan bisnis dari dua negara. Diantaranya CEO JETRO Nobuhiko Sasaki, Menko Perekonomian Indonesia Airlangga Hartarto, Menko Maritim-Investasi Indonesia Luhut Binsar Pandjaitan dan Deputi Menteri Ekonomi, Perdagangan dan Industri Jepang Kenichi Hosoda.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Agenda penting lainnya dalam lawatan ini adalah pertemuan khusus yang membahas agenda B20 Indonesia, untuk mengawal rekomendasi kebijakan B20 Indonesia yang akan didorong pada Presidensi G20 Indonesia. Pertemuan delegasi KADIN bersama KEIDANREN (Japan Business Federation) adalah penting bagi kerjasama bilateral kedua negara, mengingat posisi KEDAINREN sebagai organisasi ekonomi yang memiliki anggota lebih dari 1400 perusahaan Jepang, serta mewakili 108 asosiasi industri dan 47 prefectures.

KEDAINREN fokus pada upaya peningkatan pembangunan berkelanjutan melalui kerjasama dengan pelaku usaha berbagai negara. Pertemuan menitikberatkan pembahasan keselarasan rekomendasi kebijakan yang telah dirumuskan Task Force dan Action Council B20 Indonesia terutama untuk topik-topik prioritas yang juga menjadi legacy B20 Jepang tahun 2016 lalu. Yakni: digitalisasi, perdagangan dan investasi, transisi energi, proyek berlanjutan dan perubahan iklim.

ADVERTISEMENT

Dalam kesempatan di forum bersama JETRO, Chair of B20 Indonesia Shinta Kamdani mengatakan forum B20 Indonesia dapat mendukung agenda prioritas kedua negara untuk mendorong transformasi ekonomi global yang lebih tangguh melalui forum B20 Indonesia.

Menurut Shinta, Jepang selama ini sangat berkontribusi dalam pembangunan ekonomi indonesia, khususnya dalam pertumbuhan infrastruktur energi di Indonesia. Seperti pembangunan fasilitas tenaga listrik 11,000MW yang berkontribusi terhadap 20 persen dari kebutuhan listrik nasional Indonesia. Selain itu kerjasama Indonesia - Jepang bermanfaat dalam mengakselerasi pengembangan bersama teknologi yang memanfaatkan sumber daya energi terbarukan di Indonesia untuk mempercepat pencapaian proses
transisi energi Indonesia.

"Dalam kesempatan ini, kami menawarkan kesempatan kepada para pelaku bisnis Jepang, khususnya yang difasilitasi oleh JETRO, untuk berkolaborasi dan hadir dalam B20 Indonesia Summit yang akan diselenggarakan November 2022, di Bali. Kami optimis Jepang memiliki posisi strategis untuk mendukung tema B20, yakni Embracing Collaborative Recovery and Growth, Boosting an Innovative Global Economy dan Forging an Inclusive and Sustainable Future," ujar Shinta dalam keterangan resminya, Jumat (29/7/2022).

Terkait isu transisi energi dan perubahan iklim, Shinta menganggap terdapat dua legacy B20 Indonesia yang berpotensi besar untuk dilakukan kerjasama investasi. Pertama, The Carbon Center of Excellence yang menjadi hub untuk perdagangan karbon melalui pusat pengetahuan serta sharing best practices.

Kedua, B20 Wiki, platform yang bertujuan untuk meningkatkan UMKM agar mampu melakukan penetrasi ke rantai pasokan global dan memungkinkan peningkatan kapasitas UMKM untuk masuk ke pasar global.

Lanjut ke halaman berikutnya.

Shinta memaparkan hasil rekomendasi yang telah disusun B20 Indonesia, menitikberatkan policy recommendation dari tiga Task Force yang erat kaitannya dengan legacy yang telah dihasilkan B20 Jepang. Yakni Trade and Investment Task Force, Energy, Sustainability, and Climate Task Force dan Digitalization Task Force.

"Perdagangan dan investasi hanya dapat pulih sepenuhnya jika kita mendorong upaya pemulihan dan pertumbuhan secara kolaboratif. Sustainability menjadi isu penting yang didorong melalui B20 Indonesia. Salah satunya melalui Energy, Sustainability, and Climate Task Force yang kami yakin mampu mendorong peningkatan kerja sama global dalam mempercepat transisi energi dan memastikan penerapan transisi energi yang adil (just), teratur (orderly) dan terjangkau antara negara berkembang dan maju," tambah Shinta.

Jepang diyakini akan mampu mendorong percepatan pencapaian transisi energi di Indonesia melalui kerjasama bilateral yang berkontribusi pada sektor energi, dukungan pengembangan kebijakan, pengembangan sumber daya manusia hingga transfer knowledge terkait transisi energi dan teknologi yang digunakan.

Sementara itu, terkait Trade and Investment Task Force antara lain merumuskan beberapa rekomendasi kebijakan untuk mendorong perdagangan global yang terbuka, adil dan efisien, serta tata kelola investasi multilateral, termasuk reformasi dari WTO. Sedangkan rekomendasi kebijakan Digitalization Task Force adalah terkait pengembangan infrastruktur yang memadai, mendorong keamanan transaksi, serta dan mendorong kesiapan UMKM terkait digital literacy and skill, serta mempromosikan standar cyber security berbasis risiko.



Simak Video "Video: Peran 3 Tersangka Kasus Kadin Cilegon Minta Jatah Proyek Rp 5 T"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads