Bamsoet Dorong Pelaku Usaha Mulai Fokus Berdayakan Social Commerce

Bamsoet Dorong Pelaku Usaha Mulai Fokus Berdayakan Social Commerce

Yudistira Imandiar - detikFinance
Selasa, 02 Agu 2022 09:04 WIB
Ketua MPR Bamsoet
Foto: MPR
Jakarta -

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mendorong pelaku usaha untuk mulai merambah kepada Social Commerce (s-Commerce), yakni berbelanja melalui jaringan sosial media, seperti Instagram Shops, Tiktok Shops, ataupun Facebook Shops. Ia mengulas menurut kajian PR Newswire, nilai transaksi Social Commerce secara global diproyeksikan tumbuh hingga US$ 604,5 miliar pada tahun 2027.

"Untuk Indonesia, terdapat sekitar 191,4 juta pengguna media sosial atau setara dengan 68,9 persen dari total populasi penduduk Indonesia. Menjadikan potensi social commerce diprediksi mencapai US$ 200 miliar pada tahun 2028. Hal ini tidak lepas karena kecenderungan masyarakat Indonesia yang suka bersosialisasi melalui media sosial. Dengan hadirnya Social Commerce, selain memudahkan masyarakat untuk berinteraksi juga memudahkan mereka untuk berbelanja. Karenanya para pelaku usaha perdagangan digital, selain menyasar e-Commerce juga harus mulai memikirkan strategi memasarkan produk dan jasa melalui Social Commerce," jelas Bamsoet usai menerima jajaran SMEsHub di Jakarta, Senin (1/8/2022).

Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menjelaskan SMEsHub memiliki konsentrasi usaha dalam mengembangkan ekosistem bisnis UMKM melalui konsep pemberdayaan generasi muda untuk menciptakan ekonomi berkelanjutan yang dapat berdaya saing global. Bamsoet menyatakan dirinya mendukung rencana SMEsHub menyelenggarakan Duta Ekspor Muda, safari ke berbagai pedesaan untuk mencari local champion di masing-masing desa untuk membantu warga dan UMKM di pedesaan memasarkan produk unggulannya ke berbagai negara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebagai contoh, di daerah pemilihan saya di Kabupaten Purbalingga, masyarakatnya memiliki keahlian memproduksi bulu mata hingga rambut palsu. Selama ini mereka hanya menjadi pekerja. Saya mendorong SMEsHub bersama pemerintah Kabupaten Purbalingga dan warga Purbalingga untuk berkolaborasi. Warga memproduksi, SMEsHub membantu pemasaran ekspornya. Sehingga keuntungan ekonomi yang didapatkan warga bisa berkali lipat dibandingkan hanya menjadi pekerja pabrik," papar Bamsoet.

Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan KADIN Indonesia itu menjabarkan SMEsHub telah masuk dalam Top 30 ASEAN Startup Challenge, ASEAN BAC (Business Advisory Council) yang beroperasi di 19 provinsi di Indonesia. SMEsHub Memiliki 30 partner yang berasal dari 24 negara, serta memiliki 825 buyer dari 42 negara.

ADVERTISEMENT

Bamsoet mengungkapkan pada tahap awal SMEsHub telah mendapatkan kontrak dari Malaysia untuk mengekspor 4 ribu ton sampah plastik scrap.

"Mereka juga sedang bekerja sama dengan berbagai bengkel UMKM untuk memproduksi SMEsBike, sepeda listrik yang bisa dimanfaatkan untuk mendongkrak berbagai kegiatan usaha masyarakat seperti Starbuck Keliling (Starling) dan lain sebagainya," papar Bamsoet.

"Selain membantu pemasaran produk UMKM dari berbagai pedesaan, SMEsHub juga harus turut berkontribusi dalam pengembangan digital asset yang saat ini sedang menjadi tren ekonomi digital dunia. Misalnya, membantu para seniman mendigitalkan aset mereka, sehingga bisa dipasarkan dalam bentuk NFT melalui Open Sea maupun platform lainnya," ujar Bamsoet.




(ega/ega)

Hide Ads