BPS Umumkan Pertumbuhan Ekonomi Hari Ini, Sesuai Ramalan Sri Mulyani?

BPS Umumkan Pertumbuhan Ekonomi Hari Ini, Sesuai Ramalan Sri Mulyani?

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Jumat, 05 Agu 2022 06:45 WIB
Gedung Badan Pusat Statistik (BPS)
Foto: Ari Saputra
Jakarta -

Badan Pusat Statistik (BPS) hari ini akan mengumumkan angka pertumbuhan ekonomi kuartal II-2022. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Keuangan Sri Mulyani optimistis pertumbuhan ekonomi kuartal II akan berada di atas 5%.

Kalangan ekonom memprediksi pertumbuhan yang beragam. Ekonom dan Co-Founder & Dewan Pakar Institute Social, Economics and Digital Ryan Kiryanto mengungkapkan secara tahunan (year on year/yoy), PDB Indonesia di kuartal II-2022 diperkirakan tumbuh 5,1% didukung oleh pemulihan perekonomian dari sisi belanja rumah tangga mungkin tumbuh 5,2% yoy, investasi langsung (PMTB), belanja pemerintah dan surplus ekspor-impor.

Dia menyebutkan secara umum kontribusi konsumsi rumah tangga domestik berkisar 56%, lalu belanja pemerintah 10%, investasi 30%, dan ekspor-impor 4%.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Secara spasial, pulau Jawa tumbuh lebih tinggi sekitar 5,2% dibandingkan nasional 5,1%. Kontribusi Jawa tertinggi yakni 54%, disusul Sumatera 21%, dan sisanya Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Bali, dan Nustra.

"Pembukaan aktivitas menjadi faktor utama pemicu pemulihan ekonomi, terutama di Mei-Juni karena libur panjang mendorong mobilitas orang dengan konsumsi hospitality atau kuliner (makanan, minuman) dan transportasi yang tinggi sehingga menjadi penyebab dominan kenaikan inflasi mendekati 4,5% per Juni," kata Ryan, ditulis Jumat (5/8/2022).

ADVERTISEMENT

Ekonom PermataBank Josua Pardede mengungkapkan jika pertumbuhan ekonomi kuartal II-2022 diperkirakan berkisar 4,88% yoy.

Pertumbuhan ekonomi ditopang oleh konsumsi rumah tangga, investasi dan, ekspor. Konsumsi rumah tangga diperkirakan tumbuh sekitar 5,25% yoy dari kuartal sebelumnya 4,34% yoy.

"Dilihat dari leading indicator konsumsi pada kuartal II-2022, sebagian besar indikator konsumsi mencatatkan kondisi yang solid seperti mobilitas masyarakat, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK), penjualan eceran, penjualan otomotif, pertumbuhan uang beredar (M2) dan inflasi sisi permintaan," kata dia.

Konsumsi masyarakat meningkat. Cek halaman berikutnya.

Dia mengungkapkan mobilitas masyarakat yang meningkat dibandingkan periode-periode sebelumnya mengindikasikan bahwa belanja/konsumsi masyarakat yang meningkat sejalan dengan pengendalian kasus COVID-19.

IKK pada akhir kuartal II-2022 tercatat tetap kuat yaitu sebesar 128,2, meningkat dari IKK pada kuartal I 2022 sebesar 111. Sementara itu, penjualan eceran pada kuartal II-2022 tercatat tumbuh 15,4% yoy dari kuartal sebelumnya tumbuh 9,3% yoy. Pertumbuhan uang beredar (M2) pada akhir kuartal II-2022 tumbuh 10,6% yoy melambat dari akhir kuartal I-2022 yang tercatat 13,3% yoy.

Menurut Josua inflasi inti yang mengindikasikan sisi permintaan pada kuartal I-2022 juga menunjukkan tren kenaikan dengan laju 2,63% yoy dari akhir kuartal sebelumnya yang tercatat tumbuh 2,37% yoy.

Kemudian penjualan mobil secara ritel juga mencatatkan pertumbuhan yang melambat 8,3% yoy dari kuartal sebelumnya 33,7% yoy. Sementara itu, meskipun penjualan motor cenderung terkontraksi -14,9% yoy dari kuartal sebelumnya yang tercatat -2,4%yoy.

LPEM FEB UI dalam seri analisis Makroekonomi Indonesia Economic Outlook disebutkan ekonomi Indonesia pada kuartal II akan tumbuh 5,07%. Hal ini didorong oleh pelonggaran pembatasan mobilitas sosial bersamaan dengan realisasi vaksinasi yang lebih cepat mendukung pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang signifikan.

"Terlepas dari tekanan eksternal yang dapat mengarah pada kombinasi perlambatan ekonomi dan peningkatan tekanan inflasi, data sektor riil Indonesia menunjukkan bahwa aktivitas konsumen dan produsen masih bertahan kuat," tulisnya.


Hide Ads