Badan Pusat Statistik (BPS) hari ini akan mengumumkan angka pertumbuhan ekonomi kuartal II-2022. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Keuangan Sri Mulyani optimistis pertumbuhan ekonomi kuartal II akan berada di atas 5%.
Kalangan ekonom memprediksi pertumbuhan yang beragam. Ekonom dan Co-Founder & Dewan Pakar Institute Social, Economics and Digital Ryan Kiryanto mengungkapkan secara tahunan (year on year/yoy), PDB Indonesia di kuartal II-2022 diperkirakan tumbuh 5,1% didukung oleh pemulihan perekonomian dari sisi belanja rumah tangga mungkin tumbuh 5,2% yoy, investasi langsung (PMTB), belanja pemerintah dan surplus ekspor-impor.
Dia menyebutkan secara umum kontribusi konsumsi rumah tangga domestik berkisar 56%, lalu belanja pemerintah 10%, investasi 30%, dan ekspor-impor 4%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara spasial, pulau Jawa tumbuh lebih tinggi sekitar 5,2% dibandingkan nasional 5,1%. Kontribusi Jawa tertinggi yakni 54%, disusul Sumatera 21%, dan sisanya Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Bali, dan Nustra.
"Pembukaan aktivitas menjadi faktor utama pemicu pemulihan ekonomi, terutama di Mei-Juni karena libur panjang mendorong mobilitas orang dengan konsumsi hospitality atau kuliner (makanan, minuman) dan transportasi yang tinggi sehingga menjadi penyebab dominan kenaikan inflasi mendekati 4,5% per Juni," kata Ryan, ditulis Jumat (5/8/2022).
Ekonom PermataBank Josua Pardede mengungkapkan jika pertumbuhan ekonomi kuartal II-2022 diperkirakan berkisar 4,88% yoy.
Pertumbuhan ekonomi ditopang oleh konsumsi rumah tangga, investasi dan, ekspor. Konsumsi rumah tangga diperkirakan tumbuh sekitar 5,25% yoy dari kuartal sebelumnya 4,34% yoy.
"Dilihat dari leading indicator konsumsi pada kuartal II-2022, sebagian besar indikator konsumsi mencatatkan kondisi yang solid seperti mobilitas masyarakat, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK), penjualan eceran, penjualan otomotif, pertumbuhan uang beredar (M2) dan inflasi sisi permintaan," kata dia.
Konsumsi masyarakat meningkat. Cek halaman berikutnya.