Pameran waralaba International Franchise, License, and Business Concept Expo & Conference (IFRA) Expo digelar di Jakarta COnvention Center (JCC) pada 5-7 Agustus 2022. Salah satu peserta yang berpartisipasi adalah jaringan apotek waralaba nasional K-24.
Selama pameran ini, K-24 menawarkan promo khusus kepada calon mitra. Promo diberikan bagi investor yang tertarik melakukan ekspansi bersama K-24.
"Ada promo cashback Rp 20 juta khusus selama IFRA ini. promo ini berlaku bagi masyarakat yang mau bergabung dan ekspansi ke kabupaten/kota yang belum ada K-24," jelas Outlet Ekspansion Head K-24, Adit kepada detikcom, dikutip Sabtu, (6/8/2022).
Namun, masyarakat yang ingin bermitra di kabupaten/kota yang sudah ada K-24 tetap bisa mendapatkan promo. Promo itu berupa diskon royalti 50% selama 6 bulan setelah gerai beroperasi. Adapun besaran royalti fee adalah 1,8% yang diambil dari omzet bulanan.
Untuk biaya awal lisensi waralaba, investor perlu mengeluarkan dana Rp 120 juta. Selain itu biaya investasi gerai dan lain-lain sekitar Rp 1,2 miliar tergantung wilayah dan lokasi.
Sebagai catatan, mitra perlu melakukan renewal fee atau memperbarui biaya waralaba selama 6 tahun. Besarannya adalah 1,7% diambil dari rata-rata jumlah omzet di tahun ke 4 dan ke 5.
Berikut rincian info waralaba Apotek K-24 dan link untuk mendaftar:
Total investasi mulai dari Rpo 1,2 miliar tergantung wilayah
Estimasi balik modal kurang lebih 3,5 tahun, apabila target penjualan dan target margin tercapai
Biaya waralaba, Initial Franchise Fee Rp 120 juta plus PPN, royalty fee 1,8% plus PPN dari omzet per bulan
Luas gerai apotek, luas bangunan minimal 60 meter persegi dengan lebar depan minimal 4 meter.
Link untuk mendaftar waralaba di https://franchisek24.com
Adit menjelaskan, proses pengurusan hingga gerai siap beroperasi membutuhkan waktu antara 4-6 bulan. Dalam kurun waktu itu K-24 membantu segala hal termasuk pencarian karyawan, instalasi interior, pengurusan perizinan, dan lain-lain.
Adapun estimasi balik modal di bisnis apotek membutuhkan waktu sekitar 3,5 tahun. Dengan ketentuan, omzet harian bisa mencapai Rp 13 juta.
Adit memaparkan keunggulan berbisnis di sektor farmasi atau apotek. Ia menyebut bisnis ini tahan di segala kondisi dan sudah teruji selama puluhan tahun.
"Secara waktu teruji. 75% bisnis waralaba itu kebanyakan berhenti di tahun ke 10. Kita udah di usia 20-an, itu yang jadi keunggulan. Apalagi pas pandemi kemarin (omzet) meningkat hampir 45%," imbuhnya.
(hns/hns)