CT Sebut RI Jauh dari Resesi tapi Ada Tantangan Lain, Apa Itu?

CT Sebut RI Jauh dari Resesi tapi Ada Tantangan Lain, Apa Itu?

Faiq Azmi - detikFinance
Minggu, 07 Agu 2022 15:01 WIB
Hari ini bank digital besutan CT Corp Allo Bank resmi meluncur. Chairul Tanjung mengungkapkan hari rilis Allo Bank bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional.
Chairman CT Corp Chairul Tanjung/Foto: Rafida Fauzia
Jakarta -

Indonesia kecil kemungkinan untuk jatuh ke zona resesi. Namun, ada banyak hal yang perlu diwaspadai, karena tidak ada yang tahu apa yang terjadi di kemudian hari.

Hal itu disampaikan Chairman CT Corp sekaligus Komisaris Utama Bank Mega, Chairul Tanjung (CT) dalam acara Gala Dinner & Economic Outlook 2022 yang digelar Bank Mega di Hotel Shangri-La, Surabaya, Sabtu (6/8) malam seperti dikutip dari detikJatim.

"Banyak orang bertanya, mungkinkah Indonesia resesi? Saya sampaikan bahwa Indonesia kecil sekali atau bahkan tidak mungkin mengalami resesi," kata CT.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menjelaskan, ada sejumlah faktor yang menyebabkan kondisi ekonomi tidak pasti. Sebutnya, karena pandemi COVID-19.

"Pandemi COVID-19 belum berakhir, jadi kita nggak tahu mungkin tahun depan, 5 tahun lagi, 10 tahun lagi pandemi ini baru berakhir. Tetapi, munculnya varian baru itu tidak membuat keparahan makin tinggi, justru semakin rendah. Kita harapkan COVID-19 akan jadi flu biasa," katanya.

ADVERTISEMENT

Selain pandemi, ketidakpastian ekonomi juga dipicu oleh perang antara negara yang berlarut-larut. CT sendiri memprediksi, perang belum akan selesai dalam waktu dekat.

"Lalu ada ketidakpastian dunia masih sedang terjadi. Perang saya harus katakan belum akan selesai dalam waktu dekat, pasti akan masih panjang waktunya. Kenapa? Karena Amerika dan sekutunya tidak akan pernah membiarkan Ukraina kalah dari Rusia. Sebagai gambaran Amerika telah menyetujui US$ 40 miliar ke Ukraina dalam bentuk senjata," terangnya.

"Jadi nggak mungkin Ukraina itu kalah, dan Rusia tidak mungkin mundur karena faktor Vladimir Putin. Kita nggak akan tahu apa yang terjadi, jadi perang akan masih berlangsung panjang," lanjutnya.

Kemudian, CT juga menyebut kebijakan zero COVID oleh China juga memberikan pengaruh besar pada ekonomi dunia. Terang CT, kebijakan tersebut memberikan pengaruh pada suplai barang.

"Lalu Cina zero COVID policy ini berpengaruh besar terhadap suplai jenis barang. Jadi kalau lockdown pengaruhnya ke dunia. Dan mudah-mudahan Presiden Cina menyadari bahwa varian COVID yang baru tidak terlalu bahaya dan bisa perlahan meninggalkan zero COVID policy," jelasnya.

Berita selengkapnya bisa dibaca di detikjatim. Klik link di bawah ini




(acd/zlf)

Hide Ads