Temui Anggota Wantimpres. Pengusaha Diminta Tak Lagi Ekspor Bahan Mentah

Temui Anggota Wantimpres. Pengusaha Diminta Tak Lagi Ekspor Bahan Mentah

Anisa Indraini - detikFinance
Minggu, 07 Agu 2022 21:00 WIB
A machine loads a BelAZ dump-body truck with coal at the Chernigovsky opencast colliery, outside the town of Beryozovsky, Kemerovo region, Siberia, Russia, April 4, 2016. REUTERS/Ilya Naymushin/File Photo
Foto: Dok Ist
Jakarta -

Indonesia terkenal sebagai negara yang kaya dengan sumber daya alam. Tidak heran jika Indonesia banyak dilirik dunia sebagai negara pengekspor beragam komoditi yang dibutuhkan dunia.

Anggota Dewan Pertimbangan Presiden RI Agung Laksono mengatakan sudah waktunya ekonomi Indonesia memiliki nilai tambah yang tinggi. Saat ini sebagian besar komoditi diekspor masih berupa bahan mentah, padahal produk jadi memiliki nilai lebih ketika diekspor.

"Kita harus mengubah pola sistem untuk tidak lagi mengekspor bahan mentah, tetapi barang jadi," ujar Agung Laksono dalam keterangan tertulis, Minggu (7/8/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Indonesia disebut harus mempercepat transformasi ekonomi dari kebiasaan mengekspor barang mentah menjadi barang jadi. Dengan adanya pengurus Pusat Jaringan Pengusaha Nasional (Japnas), dia berharap dapat mempercepat terciptanya peningkatan pengusaha Indonesia baik secara kualitatif dan kuantitatif.

"Japnas harus bisa berbuat banyak untuk negeri ini karena Indonesia kaya akan sumber daya alam," imbuh Agung Laksono.

ADVERTISEMENT

Ketua Umum Japnas Bayu Djokosoetono menyampaikan terkait Munas Japnas yang akan digelar pada 25 Agustus 2022, serta sejumlah langkah yang telah dilakukannya.

"Pada 2019 Japnas melakukan business matching dengan pengusaha dari berbagai negara di Asia Tenggara dan berhasil mencatat capaian MoU Rp 3,2 triliun," beber Bayu.

Bayu menjelaskan bahwa Japnas merupakan organisasi di bawah Kadin yang telah berdiri sejak 2015. Diharapkan organisasi ini dalam waktu dekat dapat terus melebarkan sayapnya ke provinsi yang belum terbentuk pengurus wilayah.

"Japnas sudah ada di 20 provinsi dan akan segera berkembang ke seluruh provinsi," ujar Bayu.




(aid/zlf)

Hide Ads