CEO Tesla dan SpaceX, Elon Musk akan melanjutkan kesepakatan senilai US$ 44 miliar untuk membeli Twitter jika perusahaan itu dapat mengambil sampel 100 akun dan mengkonfirmasi akun tersebut nyata.
"Namun, jika ternyata pengajuan SEC mereka secara material salah, maka seharusnya tidak," cuit Musk di Twitter pada Sabtu pagi, dikutip Senin (8/8/2022).
Elon Musk menantang Chief Executive Officer (CEO) Twitter Parag Agrawal debat terbuka mengenai persentase akun bot.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan ini saya menantang @paraga untuk debat publik tentang persentase bot Twitter. Biarkan dia membuktikan kepada publik bahwa Twitter memiliki <5% pengguna harian palsu atau spam!" lanjut Musk.
Sebelumnya dilansir Reuters, pada Kamis lalu Twitter membantah klaim Musk bahwa perusahaan menipunya agar menandatangani kesepakatan untuk membeli perusahaan berlogo burung biru ini. Twitter mengatakan hal itu tidak masuk akal dan bertentangan dengan fakta.
"Menurut Musk, sang miliarder pendiri beberapa perusahaan, disarankan oleh para bankir dan pengacara Wall Street, ditipu oleh Twitter untuk menandatangani perjanjian merger senilai US$ 44 miliar. Cerita tersebut tidak masuk akal dan bertentangan dengan fakta sebenarnya," kata pihak Twitter dalam rilisnya.
Perlu diketahui, sebelumnya Elon Musk mengajukan gugatan balik terhadap Twitter pada 29 Juli ke Pengadilan Delaware, sebagai upayanya untuk meninggalkan kesepakatan pembelian senilai US$ 44 miliar itu.
Masalah ini pun berkembang menjadi pertikaian hukum yang sengit antara orang terkaya di dunia dan raksasa media sosial. Twitter berusaha memaksa Musk untuk menindaklanjuti kesepakatan itu dan menuduhnya menyabotasenya karena tidak lagi melayani kepentingannya.
Kedua belah pihak akan diadili pada 17 Oktober 2022, setelah sebelumnya Elon Musk ingin membatalkan kesepakatannya mengakuisisi Twitter mengenai akun palsu.
Dalam tuntutan balasan yang dipublikasikan Kamis lalu, Musk menuduh Twitter menambah upaya untuk menyembunyikan jumlah sebenarnya pengguna mereka karena pasar anjlok. Sementara itu, Twitter membalas Musk tidak memiliki sedikit pun bukti atas tuduhan yang tak berdasar.
(ara/ara)