Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) bekerja sama dengan Yayasan Perempuan Tangguh Indonesia (PTI) mendorong para pelaku bisnis disabilitas agar menguasai ekonomi digital.
Kementerian Koperasi dan UKM mengajak para pengusaha dari kaum disabilitas binaan Yayasan PTI berpartisipasi dalam acara Quarterly Seminar 3 Side Event B20 G20 Digital Economy to Support SDGs, yang digelar di Hotel Hilton, Nusa Dua Bali, Senin (8/8/) lalu.
Acara ini membahas adopsi digitalisasi bagi kalangan UMKM yang telah dilakukan Indonesia. Mengusung tema "Spirit No One Behind", Kemenkop dan UKM memberi kesempatan sebesar-besarnya kepada pelaku bisnis dari kaum disabilitas binaan Yayasan PTI untuk menampilkan hasil-hasil karyanya di acara B20 G20. Karya- karya yang dipamerkan antara lain meliputi craft, kuliner dan eksibisi keterampilan disabilitas yang telah dididik dan disalurkan melalui PTI Academy batch 1 dan 2.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki membuka langsung acara ini secara daring. Kegiatan ini turut dihadiri oleh Gubernur Bali I Wayan Koster, Duta Besar India Manoj Kumar Bharti, Menteri Kominfo Jhonny Plate secara virtual dan para pihak terkait.
Teten menyebutkan, pemilihan tema ini sesuai dengan fokus agenda presidensial G20, dalam transformasi digital. Hal itu terkait dengan upaya mempersiapkan landscape baru kerja sama antar negara dan pihak terkait guna memastikan kesejahteraan bersama di Indonesia.
"Berbicara mengenai ekonomi digital, tentu sangat lengkap dengan memanfaatkan aspek tekonolgi digital terkait proses bisnis UMKM dan koperasi," ujar Teten, dikutip Rabu (10/8/2022).
Teten mengemukakan, pemanfaatan ekonomi digital saat ini juga menjadi perhatian bagi pengembangan proses bisnis UMKM dan koperasi. Berdasarkan data dari Kemenkop dan UKM 86% dari seluruh pelaku UMKM di Indonesia sangat bergantung pada internet untuk menjalankan kegiatan usahanya.
Data Kemenkop dan UKM juga mencatat, sekitar 73% pelaku UMKM telah memiliki akun pada lokapasar digital, dan 82% berpromosi melalui internet. Hal ini menunjukkan, kalangan UMKM yang berkontribusi hingga 61% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia memiliki peran utama dalam peta ekonomi digital di Tanah Air.
Cara pelaku usaha melek digital di halaman berikutnya.