Ternyata... Parpol Curi Start Kampanye buat 2024, Ini Buktinya

ADVERTISEMENT

Ternyata... Parpol Curi Start Kampanye buat 2024, Ini Buktinya

Ilyas Fadilah - detikFinance
Kamis, 11 Agu 2022 16:15 WIB
Kendaraan melintas didekat baliho bertuliskan Anies For Presiden 2024 di Jalan Ahmad Yani, Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (15/4/2022).
Ilustrasi/Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Belanja iklan semester I 2022 naik 7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Berdasarkan data Nielsen Ad Intel, total belanja iklan di semester I-2022 mencapai Rp 135 triliun, naik dari tahun lalu yang hanya Rp 127 triliun.

Dari jumlah itu, partai politik dan pemerintahan punya angka belanja iklan mencapai Rp 4,4 triliun. Iklan partai politik dan pemerintahan naik 13% dari tahun lalu dan berada di posisi kelima sebagai pengiklan terbanyak.

"Kita lihat memang pastinya kalau untuk partai politik udah mulai dari sekarang sudah mulai start duluan," kata Direktur Eksekutif Nielsen, Hellen katherina di kantornya di Millenium Centennial Center, Kamis (11/8/2022)

Di semester I 2022, Partai Perindo menjadi pengiklan terbanyak berdasarkan data Nielsen. Hal ini kemungkinan ada kaitannya dengan tahun politik di 2024.

"Saya lihat memang ada partai yang mulai muncul, seperti Perindo itu sudah mulai ada iklannya di semester I yang cukup tinggi, jadi top brand," katanya menambahkan.

Nielsen mencatat di tahun 2019 ada tiga partai politik dengan total belanja iklan paling banyak. Ketiga partai tersebut adalah Perindo, PSI dan Hanura.

Selain partai politik, pengiklan tersebut juga meliputi instansi pemerintahan seperti Kementerian dan Pemerintahan Daerah (Pemda). Hellen menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menjadi salah satu pengiklan tertinggi.

"Kalau government selain Kominfo ada institusi-institusi lain mungkin. Pemda banyak sekali, mungkin kementerian mau announce program-program mereka," imbuhnya.

Selain iklan partai politik dan pemerintahan, 5 besar angka belanja iklan semester I 2022 diisi oleh online services yang naik 69% jadi Rp 28,5 triliun, hair care yang naik 20% jadi Rp 6,9 triliun, facial care yang turun 7% jadi Rp 6,5 triliun, dan bumbu dapur yang turun 2% jadi Rp 4,5 triliun.

Simak juga Video: Effendi Simbolon Sebut Puan Paling Berpeluang di PDIP Maju Nyapres

[Gambas:Video 20detik]




(hns/hns)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT