Pak Bos Khawatir Jam Kerja Mundur di Jakarta: Produktivitas Karyawan Turun!

ADVERTISEMENT

Pak Bos Khawatir Jam Kerja Mundur di Jakarta: Produktivitas Karyawan Turun!

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Jumat, 12 Agu 2022 11:45 WIB
DKI Jakarta kini turun menjadi PPKM level 1. Penurunan status itu berarti ada sejumlah aturan yang berubah, salah satunya terkait aturan work from office (WFO).
Pak Bos Khawatir Jam Kerja Mundur di Jakarta: Produktivitas Karyawan Turun!/Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta -

Pengusaha mengungkapkan beberapa masalah yang bisa terjadi apabila usulan jam kerja di Jakarta diundur benar-benar dilakukan. Wakil Ketua DPP Apindo DKI Jakarta Nurjaman menyatakan ada sejumlah masalah yang harus diperhatikan dan jadi bahan pertimbangan dalam menyusun kebijakan.

Nurjaman mengaku sempat menghadiri rapat yang membahas usulan Polda Metro Jaya soal pengaturan ulang waktu 'ngantor'. Ada banyak risiko yang membayangi penerapan kebijakan ini bila dilihat dari kaca mata pengusaha.

Dia mengungkapkan potensi masalah yang bisa terjadi apabila jam kerja diundur adalah turunnya produktivitas para pekerja apabila masuk lebih siang. Menurutnya, secara psikologis semua pekerjaan akan lebih fokus untuk dikerjakan pegawai di pagi dan siang hari. Bila masuk kerja siang hingga sore, bisa saja produktivitas pekerja anjlok.

"Paling risiko ini bisa turunkan produktivitas, kalau sudah turun kan pertumbuhan ekonomi bisa menurun. Karena tingkat kenyamanan kerja, tingkat semangat kerja ini, makin siang, makin sore, ini makin berkurang. Konsentrasi itu berkurang," kata Nurjaman kepada detikcom, Jumat (12/8/2022).

Masalah berikutnya adalah keamanan dan kesehatan pekerja. Apalagi pekerja yang rumahnya lumayan jauh dari pusat Jakarta alias di kawasan pinggiran Jakarta. Menurut Nurjaman, cuma 30% saja penduduk asli Jakarta yang bekerja di kota tempat tinggalnya.

Sementara itu, 70% orang yang ngantor di Jakarta berasal dari kawasan penyangga. Mulai dari Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, hingga Karawang.

"Belum keamanannya, kan karyawan ini banyak perempuan, rawan kan kalau pulang larut. Lalu dikhawatirkan juga kesehatan karyawan, kalau dia bawa motor misalnya pulang malam, kan harus diperhatikan kesehatan karyawan juga," jelas Nurjaman.

Operator transportasi pun harus mendapatkan pekerjaan rumah tambahan dalam memberikan layanan hingga lebih larut malam. Nurjaman khawatir hal ini sulit untuk dipenuhi.

"Kalau masuk jam 11 pulang 7, atau lebih siang dan pulang lebih malam, apakah fasilitas bisa disiapkan? Transportasi misalnya bisa nggak semalam mungkin antar sampai ujung," papar Nurjaman.

Sebelumnya, Polda Metro Jaya mengusulkan upaya untuk mengurangi macet di Jakarta dengan pengaturan ulang jam kerja para pegawai di Jakarta. Jam kerja pegawai diusulkan lebih siang.

Usulan ini diajukan Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman. Dari hasil pengamatannya, mobilitas pekerja hingga pelajar berangkat pada jam bersamaan, sehingga mengakibatkan kemacetan di jalan. Maka dari itu jam kerja pegawai diundur agar mobilitas tak menumpuk di pagi hari.

Simak Video: Polisi Usul Atur Jam Kantor Cegah Macet, Wagub DKI Bilang Begini

[Gambas:Video 20detik]



(hal/ara)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT