PMN Rp 7,5 triliun yang disuntik lewat rights issue akan digunakan untuk menopang kinerja bisnis Garuda. Termasuk salah satunya menambah pesawat.
Dengan keterlambatan PMN Irfan mengakui memang bisa saja menghambat rencana penambahan pesawat. Namun, pihaknya tak mau menyerah pada keadaan, berbagai solusi dicari agar armada Garuda bisa bertambah dan dapat menopang kenaikan permintaan terbang di tengah masyarakat.
"Apakah akan pengaruhi serviceable pesawat? Kami cari solusi penambahan pesawat terjadi sesuai dengan plan," tegas Irfan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu penambahan armada yang akan dilakukan adalah dengan menggunakan pesawat-pesawat penerbangan haji untuk rute reguler.
"Mohon diketahui, Pak Ade (Ade Susardi, Direktur Layanan dan Niaga Garuda) sudah komit ke manajemen nanti setelah proses pemulangan haji selesai, insyallah mingdep ppesawat yang digunakan haji akan bisa digunakan reguler maupun internasional," sebut Irfan.
Irfan juga menanggapi soal adanya rencana rights issue kedua setelah rights issue PMN selesai dilakukan. Kali ini kabarnya modal yang akan masuk adalah investor strategis. Namun Irfan menegaskan Garuda belum menyatakan secara resmi akan melakukan rights issue kedua, pihaknya masih pikir-pikir untuk melakukan hal tersebut.
"Right issue kedua kami tak pernah confirm, jangan pernah diconfirm kita mau right issue ke dua. Kita akan planning ke sana bila diperlukan dan bisa dimungkinkan," sebut Irfan.
(hal/hns)