Bos Garuda Beberkan Kondisi Terkini: Rugi Turun hingga Direktur Baru

Bos Garuda Beberkan Kondisi Terkini: Rugi Turun hingga Direktur Baru

Ilyas Fadilah - detikFinance
Sabtu, 13 Agu 2022 08:30 WIB
Dirut Garuda Indonesia Irfan Setiaputra dan Komut Garuda Indonesia Triawan Munaf jadi pembicara dalam talkshow di Kementrian BUMN. Mereka melakukan salam komando.
Bos Garuda Beberkan Kondisi Terkini: Rugi Turun hingga Direktur Baru/Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2021. Acara digelar pada Jumat (12/8) yang dihadiri atau diwakili oleh 23.147.331.000 lembar saham atau 89,42% dari keseluruhan pemegang saham.

Beberapa waktu ke belakang, Garuda Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan kinerja yang positif. Capaian positif tersebut salah satunya diraih melalui optimalisasi cost structure dan restrukturisasi kinerja. Selama tiga bulan terakhir, perseroan menciptakan kinerja positif dari aspek pendapatan usaha.

Secara bertahap Garuda Indonesia juga melakukan penambahan frekuensi penerbangan khususnya pada rute-rute penerbangan dengan kinerja positif. Hingga periode Agustus 2022 ini, Garuda Indonesia turut mencatatkan pertumbuhan frekuensi sebesar 32% dibandingkan periode Juni 2022. Garuda mencatatkan rata-rata frekuensi 850 penerbangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (12/8/2022), pada kuartal I-2022 Garuda Indonesia secara grup mencatatkan penurunan realisasi rugi hingga US$ 224,14 juta atau Rp 3,2 triliun (kurs Rp 14.700), menyusut 42% dibandingkan dengan kuartal I-2021 US$ 385,36 juta. Capaian tersebut diraih dengan adanya penurunan beban usaha Garuda pada kuartal I-2022 US$ 526,34 juta.

Pembukuan beban usaha tersebut lebih rendah 25% dari catatan beban usaha tahun lalu sebesar US$ 702,17 juta. Adapun penurunan beban usaha tersebut terimplementasikan pada sejumlah lini beban seperti biaya operasional penerbangan, pemeliharaan-perbaikan, umum-administrasi, beban bandara, pelayanan penumpang, operasional hotel, transportasi, dan jaringan.

ADVERTISEMENT

Adapun dalam agenda RUPST 2021 menyetujui adanya perubahan susunan pengurus Perseroan, dengan menunjuk Salman El Farisy sebagai Direktur Human Capital yang baru dan memberhentikan secara dengan hormat Aryaperwira Adileksana selaku Direktur Human Capital periode (2020-2022).

Susunan Direksi Garuda Indonesia:

  • Direktur Utama: Irfan Setiaputra
  • Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko: Prasetio
  • Direktur Niaga dan Layanan: Ade R. Susardi
  • Direktur Operasi: Tumpal Manumpak Hutapea
  • Direktur Teknik: Rahmat Hanafi
  • Direktur Human Capital: H. Salman El Farisy

Berlanjut ke halaman berikutnya.

Lebih lanjut, agenda RUPST ini menghasilkan persetujuan Laporan Tahunan Perseroan Tahun Buku 2021 hingga persetujuan sehubungan dengan penunjukan Kantor Akuntan Publik dan/atau Akuntan Publik untuk mengaudit Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2022. dan Laporan Keuangan dan Pelaksanaan Program Pendanaan Usaha Mikro dan Usaha Kecil Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Perseroan Tahun Buku 2022.

RUPST kali ini juga menyetujui Pengukuhan Pemberlakuan Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Republik Indonesia terkait tata kelola Perseroan.

"Kami menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Aryaperwira Adileksana atas kontribusi terbaiknya dalam milestone krusial Perseroan di tengah upaya pemulihan kinerja yang terus diakselerasikan dalam menjalankan misi transformasi dan restrukturisasi guna menjadikan Garuda Indonesia entitas bisnis yang semakin agile, adaptif, dan berdaya saing ke depannya," kata Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra.

Dengan susunan manajemen Garuda Indonesia saat ini, Irfan menyebut Garuda akan berupaya sebaik mungkin untuk membawa perusahaan sebagai entitas bisnis yang sehat melalui implementasi berbagai aksi strategis.

Setelah ditutupnya RUPST, Garuda juga turut melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang menyetujui seluruh usulan beberapa hal mata acara sebagai berikut:

1. Persetujuan perpanjangan pemberian wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menyatakan kepastian jumlah modal dan jumlah saham baru hasil pelaksanaan konversi Obligasi Wajib Konversi (OWK) yang telah diterbitkan pada tahun 2021 serta untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan, termasuk menentukan waktu, cara dan jumlah peningkatan modal perseroan
2. Perpanjangan persetujuan perpanjangan penjaminan pemberian jaminan aset Perseroan dengan nilai lebih dari 50% kekayaan bersih perseroan
3. Persetujuan pengalihan kekayaan Perseroan, yang merupakan lebih dari 50% jumlah kekayaan bersih perseroan

Irfan menambahkan, persetujuan pemegang saham atas langkah-langkah penguatan misi restrukturisasi tersebut menjadi basis penting bagi Garuda dalam menjalankan restrukturisasi. Sehingga Garuda Indonesia dapat mewujudkan komitmennya dalam memastikan aksesibilitas layanan penerbangan bagi masyarakat tersedia secara optimal dengan menghadirkan berbagai improvement plan.

"Kami percaya, transformasi merupakan sebuah keniscayaan yang akan terus kami akselerasikan secara berkesinambungan di tengah tantangan fundamental kondisi pandemi, yang menuntut sikap adaptif dan resilient dalam mengawal dinamika tantangan industri penerbangan yang masih dibayangi turbulensi, juga dalam menjaga kepercayaan masyarakat terhadap perseroan," pungkas Irfan.


Hide Ads