Miris! RI Berhasil Swasembada Beras, tapi Nasib Petani Memprihatinkan

Miris! RI Berhasil Swasembada Beras, tapi Nasib Petani Memprihatinkan

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Senin, 15 Agu 2022 13:02 WIB
Sejumlah petani memanen padi di Cikarang, Jawa Barat. Meski panen kali ini terbilang cukup, tapi para petani ini tetap menjerit. Kenapa?
Ilustrasi/Foto: Rifkianto Nugroho/detikcom

PAN menawarkan beberapa solusi untuk memperbaiki nasib petani. Mulai dari menaikkan harga HPP untuk gabah kering hingga mempercepat diversifikasi usaha tani.

"PAN menawarkan solusi untuk memperbaiki nasib petani dengan cara antara lain menaikkan HPP untuk gabah kering petani dari Rp 4.400 per kilogram menjadi Rp 8.800 per kilogram," jelas Zulhas.

Kemudian, pihaknya juga ingin melakukan percepatan diversifikasi usaha tani dengan memanfaatkan lahan kebun yang mangkrak atau kurang produktif dengan komoditas yang memiliki pembeli pasti alias offtaker dan punya potensi ekspor.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Misalnya saja dengan menanam komoditas tanaman herbal sebagai bahan baku obat. Hal ini menurutnya sudah mulai disiapkan oleh BUMN Farmasi.

Selain itu, petani juga ingin diajak menanam buah-buahan tropis untuk ekspor. Salah satu yang dia sarankan adalah durian. Ada pasar besar di Thailand yang menanti durian Indonesia katanya.

ADVERTISEMENT

"Saya dapat informasi di Thailand impor durian saja per tahun US$ 3 miliar artinya Rp 4,5 triliun hanya untuk komoditas durian. Kita bisa lebih jauh dari," pungkas Zulhas.


(hal/ara)

Hide Ads