Lebih rinci, ia mengatakan broken rice yang berkode HS 10064090 tersebut sebagian besar digunakan untuk keperluan pakan ternak. Pada 2019, impor broken rice mencapai 98,6% dari keseluruhan impor beras. Sementara, pada 2020 capai 90,47%, dan 2021 sebanyak 81,63%.
Sebelumnya, Deputi Bidang Statistik Produksi BPS M Habibullah mengatakan pasokan beras nasional hingga Juni 2022 mencapai 9,71 juta ton. Hasil SCBN 2022 telah mengkonfirmasi posisi surplus beras periode 2019 sampai dengan Juni 2022 dengan menggunakan KSA (Kerangka Sampel Area) BPS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Stok beras kita mencukupi dan akan terus bertambah seiring dengan adanya panen tiap bulan hingga akhir Desember 2022," kata Habibullah.
Ia menyebutkan stok beras pada Juni 2022 sebagian besar berada di institusi rumah tangga yang mencapai 6,6 juta ton, kemudian di pedagang 1,04 juta ton, pada gudang Bulog 1,11 juta ton, penggilingan 0,69 juta ton, dan di horeka (hotel, restoran, catering) maupun industri sebesar 0,28 juta ton.
(hns/hns)