Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima penghargaan dari Lembaga Penelitian Padi Internasional (International Rice Research Institution/IRRI) atas keberhasilan swasembada beras tahun 2019-2021.
Di sisi lain menilai kebutuhan beras konsumsi Indonesia sudah mencukupi. Bahkan stok beras nasional disebutnya dalam kondisi sangat aman.
Berdasarkan Survei Cadangan Beras Nasional (SCBN) 2022 yang merupakan hasil kolaborasi antara Kementan dan Badan Pusat Statistik (BPS), Stok beras nasional periode 31 Maret 2022 mencapai 9,11 juta ton beras.
Dia menambahkan, pada 30 April 2022 stok beras nasional meningkat 10,15 juta ton. Dengan ketersediaan beras yang sangat mencukupi, Kuntoro mengungkapkan Indonesia sudah tidak mengimpor beras konsumsi.
"Menurut catatan BPS, Indonesia sudah tidak melakukan impor beras untuk pasar konsumsi, yaitu beras jenis medium," jelas Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian Kuntoro Boga Andri melalui keterangan resmi, dikutip Senin (15/8/2022).
Adapun beras yang masih diimpor Indonesia merupakan beras untuk keperluan industri. Tercatat Indonesia mengimpor beras khusus itu pada 2019 sebanyak 444,51 ribu ton, 2020 sebanyak 356,29 ribu ton, dan 2021 sebanyak 407,74 ton.
"Namun sebanyak 82% hingga 99% impor berupa broken rice atau beras pecah untuk bahan baku industri. Lagipula presentasinya sangat-sangat kecil dibandingkan produksi beras dan stok beras kita," tegas Kuntoro.
Jenis beras yang masih diimpor berlanjut di halaman berikutnya. Langsung klik
(hns/hns)