Produsen mie instan Pemerintah Thailand mengizinkan mereka untuk menaikkan harga produk. Hal ini akibat semakin tingginya biaya produksi yang harus ditanggung produsen.
Mengutip Reuters, Senin(15/8/2022), bila disetujui maka ini adalah kenaikan harga pertama produk mie instan sejak 14 tahun lalu.
Sebagai informasi, harga mie instan dan makanan pokok lainnya diatur di bawah payung hukum pemerintah Thailand. Lima produsen merk mie instan, termasuk Mama, Wai Wai, dan Nisshin Jepang berupaya mencari persetujuan Kementerian Perdagangan untuk menaikkan harga produk mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun kenaikkan harga yang diajukan adalah dari 6 baht atau US$ 0,17, atau setara Rp 2.499 (Kurs Rp 14.700/US$ 1) menjadi 8 baht atau US$ 0,23 atau setara Rp 3.381. Sebelumnya, pemerintah Thailand telah menolak sejumlah permintaan kenaikan harga oleh beberapa perusahaan.
"Harga minyak telah meningkat pesat akibat konflik Rusia-Ukraina," kata Weera Napapruekchat, Wakil Presiden Pabrik Produk Makanan Thailand. Ia juga menambahkan jika harga tepung terigu dan minyak sawit telah meningkat tajam.
Weera mengatakan bahwa perusahaan harus menjual rugi untuk beberapa jenis produk. Bila usulan ini ditolak, Ia mengatakan akan mengurangi penjualan di Thailand dan beralih ke pasar luar negeri yang sudah menaikkan harga.
Pemerintah akan mempertimbangkan proposal berdasarkan kasus per kasus dan mencarikan solusi terbaik bagi konsumen dan produsen. Hal ini disampaikan langsun oleh Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Thailand Wattanasak Sur-iam dalam sebuah pernyataan.
Simak juga Video: Horor Kebakaran di Klub Malam Thailand, 13 Orang Tewas