Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mendapatkan titah untuk menurunkan harga tiket pesawat langsung dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Budi Karya mengaku sudah berencana menurunkan harga tiket pesawat dengan menggandeng pemerintah daerah untuk ikut memberikan bantuan, salah satunya dengan mensubsidi.
Pasalnya, harga tiket pesawat mahal karena masih banyak rute-rute yang tingkat keterisian penumpangnya masih minim. Karena penumpangnya sedikit, maka maskapai menaikkan harga.
"Satu hal yang penting adalah kesertaan dari pemda untuk sharing memberikan subsidi kepada masyarakat, karena banyak inefisiensi terjadi di daerah. Beberapa angkutan keterisiannya tidak sampai 50%, artinya dengan ketidakterisian itu membuat keharusan mereka menetralisir harga," ungkap Budi Karya usai menghadiri Rakornas Pengendalian Inflasi 2022, Kamis (18/8/2022).
Menurutnya, apabila pemda bisa memberikan subsidi sekaligus memasarkan penerbangan di daerahnya maka harga tiket pesawat bisa jadi lebih terjangkau.
"Kalau itu ada subsidi, mereka pun membantu memasarkan hingga okupansi naik, harga akan bisa dipertahankan. Harga itu kan berbanding lurus dengan keterisian juga, banyak sekali di daerah yang keterisiannya di hari tertentu rendah, ini yang harus di-manage," sebut Budi Karya.
Menurutnya, memang harga avtur tetap jadi biang kerok utama yang membuat harga tiket pesawat terus meroket. Meski begitu, menurutnya bantuan pemerintah daerah seperti yang dia paparkan sedikit banyak diyakini bisa membantu menurunkan harga.
"Kita akan ajak per klaster misalnya Sulsel, Sumsel, Kalimantan, Aceh dan daerah lainnya kita ajak bicara. Kita ajak mereka ikut sama-sama mencari tingkat okupansi yang lebih baik sehingga harga bisa lebih baik," sebut Budi Karya.
Sebelumnya, laporan soal harga tiket pesawat yang meroket telah sampai ke Jokowi. Dia khawatir kenaikan harga tiket pesawat berkontribusi ke inflasi. Mendengar laporan itu, Jokowi langsung memberikan titah kepada Budi Karya untuk menurunkan harga tiket pesawat di pasar.
Menteri BUMN Erick Thohir pun mendapat titah tersebut. Erick Thohir mendapatkan titah untuk menambah jumlah armada Garuda Indonesia sebagai maskapai pelat merah. Diyakini apabila armada pesawat ditambah, harga tiket bisa saja turun.
Memang, semenjak COVID-19 menerjang, industri penerbangan mengalami pukulan hebat. Banyak armada pesawat berkurang pada maskapai di Indonesia, termasuk Garuda.
Kini, armada yang tersisa dinilai tak mampu menyaingi pertumbuhan permintaan penerbangan. Hukum ekonomi pun berlaku, permintaan membludak yang tak diiringi tambahan pasokan penerbangan membuat harga tiket jadi naik tinggi.
(hal/ara)