Per Juli 2022, 4 Kebun Raya RI Dikunjungi 1,4 Juta Pengunjung

Per Juli 2022, 4 Kebun Raya RI Dikunjungi 1,4 Juta Pengunjung

Almadinah Putri Brilian - detikFinance
Rabu, 24 Agu 2022 17:50 WIB
Orchidarium Kebun Raya Bogor.
Foto: Kebun Raya Bogor
Jakarta -

Kondisi perekonomian yang tumbuh positif dan pengelolaan pandemi Covid-19 yang terus membaik membuat banyak sektor kembali bangkit. Hal yang sama juga terjadi pada aktivitas di 4 kebun raya yang dikelola oleh PT. Mitra Natura Raya (MNR).

Selama periode Januari-Juli 2022, jumlah pengunjung di Kebun Raya Bogor, Kebun Raya Cibodas (keduanya di Jawa Barat), Kebun Raya Purwodadi (Pasuruan, Jawa Timur) dan Kebun Raya Eka Karya (Bali) mencapai sekitar 1,4 juta pengunjung.

"Kami bersyukur masyarakat sudah mulai kembali datang di 4 kebun raya yang kami kelola ini. Pemulihan ekonomi yang positif serta keberhasilan pemerintah dalam mengendalikan pandemi Covid-19 telah mendorong aktivitas di 4 kebun raya terus meningkat," kata Direktur Marketing dan Revenue PT Mitra Natura Raya, M. Bayu Sumarijanto dalam keterangan resmi, Rabu (24/8/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, banyak tantangan yang harus dihadapi oleh PT MNR dalam mengelola 4 kebun raya tersebut. Apalagi ketika mulai mengelola pada bulan Januari 2020, perusahaan langsung dihadapkan pada situasi pandemi Covid-19 yang menjadikan aktivitas masyarakat, termasuk di kebun raya nyaris berhenti.

Sejumlah terobosan yang telah dilakukan oleh MNR diantaranya adalah perbaikan dalam pengelolaan tiket masuk kebun raya dengan menerapkan sistem elektronik, dari yang sebelumnya menggunakan cara konvensional (manual). Saat ini tiket masuk ke kebun raya dilakukan secara terintegrasi dan penjualannya bisa dilakukan melalui online www.kebunraya.id. Sebanyak 18 toilet umum yang ada di kebun raya sudah dibenahi. Kini tidak ada lagi pungutan toilet dalam upaya meningkatkan fungsi pelayanan publik di empat kebun raya.

ADVERTISEMENT

Terhadap aset-aset tumbuhan, PT MNR telah melakukan revitalisasi sejumlah taman-taman tematik agar dapat memanjakan kebutuhan pengunjung di kebun raya. PT MNR juga menggandeng UMKM, penampilan budayawan lokal, dan ilustrator terbaik di Indonesia untuk bekerja sama dalam mengembangkan merchandise, yang diharapkan dapat menggerakan roda perekonomian di sekitar kebun raya.

Sejak tahun 2021, PT MNR bersama mitranya telah membuat empat taman tematik, yakni Taman Anggrek Hitam, Rumah Kaca Nepenthes, Taman Kopi, dan Taman Durian. Pengelola juga melakukan revitalisasi di taman-taman yang sudah ada seperti Griya Anggrek, Taman Meksiko, Taman Akuatik serta Taman Obat & Orchidarium. Tak hanya itu, untuk meningkatkan edukasi di kebun raya, perusahaan juga menambahkan QR Code (KTP tumbuhan) terhadap informasi tanaman yang ada di taman-taman tersebut sehingga memudahkan dalam akses informasi.

Pada saat pandemi 2020-2021 tidak menghentikan PT MNR untuk terus melakukan inovasi dalam hal edukasi di kebun raya. Hal tersebut diimplementasikan dalam program virtual tour di kebun raya yang telah diikuti oleh lebih dari 50 ribu siswa dari seluruh Indonesia.

Bayu mengungkapkan, sesuai komitmen perusahaan saat memenangkan beauty contest pengelolaan kebun raya pada tahun 2019, PT MNR ingin memastikan bahwa pengelolaan kebun raya akan dilakukan secara profesional, terukur dan dapat dipertanggunggjawabkan.

"Digitalisasi penjualan tiket misalnya, menjadi salah satu upaya yang kami lakukan agar setiap pengunjung punya standar yang sama ketika ingin masuk ke kebun raya. Bagi kami pengelola, ticketing ini menjadi salah satu parameter tentang akuntabilitas pengelolaan kebun raya," ujarnya.

Untuk mengoptimalkan fungsi kebun raya, Bayu menambahkan, PT MNR akan melakukan sejumlah inovasi, sehingga memungkinkan para pengunjung dapat memperoleh nilai tambah selain berwisata. Selain itu, inovasi juga dibutuhkan untuk menarik lebih banyak pengunjung, terutama generasi muda sebagai penerus bangsa agar mereka semakin mengenal keragaman hayati di Indonesia, khususnya pada pohon dan tumbuhan yang ada di kebun raya.

"Generasi muda yang jumlahnya sangat besar ini punya karakteristik dan cara berkomunikasi berbeda dibandingkan generasi sebelumnya. Karena itu, kami melakukan sejumlah terobosan dan program agar kaum muda yang datang ke kebun raya tidak sekedar wisata, tapi juga mendapatkan banyak informasi tentang keilmuan. Selama ini hampir 90 persen pengunjung yang datang baru untuk berwisata," terang Bayu.

Salah satu langkah terobosan yang dilakukan oleh PT MNR adalah menghadirkan sarana edukasi Glow di Kebun Raya Bogor dengan luasan yang terbatas hanya 3 persen dari kebun raya. Konsep edukasi tersebut sudah lebih dulu diterapkan di berbagai kebun raya di sejumlah negara seperti Kew Garden-Inggris, Desert Botanical Garden-Arizona, Fairchild Tropical Botanic Garden-Amerika. Kehadiran sarana edukasi Glow di Kebun Raya Bogor juga disesuaikan dengan kearifan budaya lokal serta tidak mengganggu fungsi kebun raya lainnya.

"Setiap program baru yang ada di kebun raya sudah mendapatkan persetujuan dari BRIN dan didukung oleh riset ilmiah. Kami berharap, sarana edukasi Glow dapat menjadi tujuan wisata sekaligus edukasi terbaik di Indonesia, sehingga tidak perlu jauh-jauh ke luar negeri," pungkas Bayu.

Profil 4 Kebun Raya yang Dikelola PT MNR

Kebun Raya Bogor

Kebun Raya Bogor dengan luas sekitar 187 hektare memiliki sekitar 15 ribu jenis koleksi pohon dan tumbuhan sudah berusia lebih dari 2 abad. Salah satu daya tarik utama Kebun Raya Bogor adalah bunga bangkai (Amorphophalus titanum). Ketika mendekati mekar, bunga ini akan mengeluarkan bau bangkai yang menyengat. Tinggi bunga bangkai dapat mencapai 2 meter dan menjadi bunga majemuk terbesar di dunia tumbuhan.

Kebun Raya Cibodas

Kebun Raya Cibodas memiliki keistimewaan berbeda. Di lokasi ini, terdapat berbagai taman yang menggambarkan tumbuhan yang hidup didalamnya. Seperti Taman Sakura, Taman Lumut dan Taman Rhododendron. Yang unik, tanaman Sakura yang di Jepang, hanya berbunga setahun sekali yaitu sekitar bulan April atau saat musim semi, di Kebun Raya Cibodas yang beriklim tropis. Bunga Sakura dapat dijumpai dua kali dalam setahun. Pertama di Januari-Februari dan kedua di Juli-Agustus.

Kebun Raya Purwodadi

Kebun Raya Purwodadi yang berlokasi di Pasuruan, Jawa Timur memiliki area seluas 85 hektare didirikan pada 30 Januari 1941 oleh Dr. Lourens Gerhard Marinus Baas Becking atas prakarsa Dr. Dirk Fok van Slooten. Kebun Raya Purwodadi merupakan pemekaran Kebun Raya Bogor. Kebun Raya Purwodadi memiliki tugas dan fungsi mengoleksi tumbuhan yang hidup di dataran rendah kering. Berbagai jenis tumbuhan seperti anggrek, polong-polongan, palem, bambu dan tanaman obat dikembangkan di sini.

Kebun Raya Eka Karya Bali

Kebun Raya Eka Karya Bali merupakan kebun raya yang dibangun atas inisiatif putra-putri Indonesia pada tanggal 15 Juli 1959. Awalnya kebun raya ini hanya diperuntukkan bagi tumbuh-tumbuhan runjung. Sejalan dengan perkembangan, kebun raya yang berada pada ketinggian 1.250-1.450 meter di atas permukaan laut (dpl) ini kini menjadi kawasan konservasi ex-situ bagi tumbuhan pegunungan tropika Kawasan Timur Indonesia. Sejumlah tanaman khas Indonesia tersimpan disini seperti kaktus, paku/pakis, lumut, bambu serta aneka flora lainnya.

(fdl/fdl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads