Perbandingan Tarif Driver Ojol Angkut Penumpang dan Antar Makanan-Barang

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Jumat, 26 Agu 2022 06:15 WIB
Foto: Infografis detikcom/M Fakhry Arrizal
Jakarta -

Driver ojek online (ojol) mengeluhkan rendahnya tarif antar barang dan makanan yang disediakan aplikasi penyedia transportasi online. Mereka menyalahkan salah satu aturan di Kementerian Komunikasi dan Informasi dan menuntut untuk merevisi aturan tersebut.

Menurut Ketua Umum Asosiasi Driver Online (ADO) Taha 'Ariel' Syafaril saat ini aplikator penyedia jasa transportasi online banyak yang berlomba untuk mematok tarif murah bagi konsumen, walhasil pendapatan para driver ojol yang jadi kurir makin menipis.

"Buat kita konsumen, promo kirim barang dan pesan makanan online itu emang bikin untung. Tapi, ternyata bayaran yang diterima kurirnya rendah banget. Bukannya untung, kurir yang kerja mati-matian justru malah jadi buntung," ungkap Ariel dalam keterangannya kepada detikcom, Kamis (25/8/2022).

Ariel mengatakan layanan kurir berbeda dengan layanan penumpang ojol. Layanan penumpang ojol, sudah diatur Kementerian Perhubungan dengan tarif yang jelas, sementara itu, tidak ada aturan yang jelas soal tarif layanan kurir.

Ariel menjelaskan selama ini tarif layanan kurir dilandasi oleh regulasi Peraturan Menkominfo No 1 Tahun 2012 Tentang Formula Tarif Layanan Pos Komersial. Namun, dalam peraturan itu tak ada penetapan khusus berapa batas minimal dan maksimal tarif kurir layanan kirim makanan dan barang.

Dia bilang justru selama ini tarif layanan kurir dibiarkan pada mekanisme pasar. Artinya, ada potensi aplikator mematok tarif semurah mungkin demi bersaing dengan kompetitornya.

"Tarif murah ini dibiarkan oleh pemerintah, lewat Peraturan Menkominfo No 01/2012. Di peraturan ini, tarif layanan antar makanan dan barang dibiarkan pada mekanisme pasar atau niat baik masing-masing perusahaan," kata Ariel.

Ariel menyebutkan, aplikator penyedia antar barang dan makanan seperti Gojek, Grab, Lalamove, Borzo, SiCepat, J&T, Shopee Food, Maxim, dan lainnya justru saling lomba untuk menurunkan tarifnya demi bersaing di pasar.

"Menurunkan tarifnya tanpa niat baik buat menyejahterakan kurirnya. Gawat kan," sebut Ariel.



Simak Video "Video: Demo Ojol Sempat Memanas, Massa Nyalakan Flare"


(hal/zlf)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork