Pedagang pasar mendukung program Kementerian Perdagangan yaitu Gerai Maritim untuk mengoptimalkan fungsi tol laut. Pasalnya, dengan program ini harga bahan pangan di daerah jadi lebih terjangkau.
Ketua Umum Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Sudaryono mengatakan, dengan adanya gerai martim, diharapkan distribusi arus barang ke daerah semakin lancar. Hal itu berujung pada peningkatan perdagangan antarpulau dan menjaga ketersediaan barang kebutuhan pokok.
"Kami APPSI mendukung program gerai maritim dari Kemendag sebagai bentuk pemanfaatan proyek tol laut yang tengah digencarkan pemerintah. Tentunya ini akan berdampak positif bagi pedagang dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang tinggal di pulau-pulau terluar," kata Sudaryono, Senin (29/8/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menambahkan, gerai maritim dan tol laut juga membuat harga-harga bahan pokok di daerah kian murah. Contohnya, disparitas harga bahan pokok di Jawa dan di luar Jawa semakin kecil.
"Jika program gerai maritim ini berjalan, tentunya disparitas harga akan semakin terkendali, perdagangan antar pulau semakin meningkat, pedagang sejahtera, dan tentunya pertumbuhan ekonomi di daerah-daerah terluar dan terpencil akan semakin baik," Papar Sudaryono.
Karena itu lanjut Sudaryono, APPSI siap mengawal dan membantu pemerintah dalam menjalankan program tersebut demi terciptanya pertumbuhan ekonomi nasional yang merata di seluruh Indonesia.
"Kita memahami bahwa selama ini lambatnya pertumbuhan ekonomi khususnya di daerah terpencil, terluar dan perbatasan diakibatkan karena biaya transportasi antar pulau yang tinggi. Dengan adanya gerai maritim ini justru akan menjaga integrasi pasar dalam negeri dan tentunya biaya logistik nasional akan semakin efisien," pungkasnya.
Seperti diketahui, program tol laut yang diinisiasi Presiden Joko Widodo sejak 2015 merupakan strategi pemerintah dalam memperbaiki rantai pasok komoditas pangan.
Dalam hal ini, Kementerian Perdagangan turut menyelenggarakan program gerai maritim sebagai salah satu bentuk partisipasi pemanfaatan tol laut yang diharapkan dapat meningkatkan kelancaran arus barang, peningkatan perdagangan antar pulau, dan menjaga ketersediaan barang kebutuhan pokok.
Hasilnya, Pada Januari-Mei 2022, harga barang kebutuhan pokok di sembilan wilayah yang dilewati tol laut telah mengalami penurunan 20 sampai dengan 40 persen, bahkan ada beberapa daerah yang penurunannya hingga 50 persen.
Adapun daerah di Indonesia Barat yang dilewati tol laut yakni, Kabupaten Natuna, Kabupaten Kepulauan Anambas. Sementara untuk wilayah Indonesia Timur yakni, Kabupaten Rote Ndao, Kabupaten Tidore Kepulauan, Kabupaten Buru, Kabupaten Buru Selatan, Kabupaten Supiori, Kabupaten Halmahera Timur, dan Kabupaten Fakfak.
(kil/zlf)