Para driver ojek online (ojol) gelar demonstrasi di depan Gedung DPR, Jakarta, Senin (29/8/2022). Mereka menyuarakan sejumlah tuntutan dalam demo yang dilakukan siang tadi, salah satunya adalah menuntut perubahan potongan komisi pendapatan mitra driver.
Selama ini potongan komisi dinilai terlalu tinggi dan memangkas pendapatan para driver. Maka dari itu, para driver meminta potongan komisi mitra driver dikurangi.
Driver ojol juga menuntut adanya payung hukum dan legalitas profesi ojek online. Mereka pun meminta adanya revisi perjanjian kemitraan. Terakhir, para driver ojol ini menolak keras kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita datang bukan untuk bertamasya tapi untuk menuntut hak-hak kita," kata Andi Seroja, perwakilan Koalisi Ojol Nasional, dari atas mobil komando di depan gedung DPR, Jakarta Pusat, Senin (29/8/2022).
Aksi ojol ini dilakukan bertepatan dengan ditundanya kenaikan tarif ojek online. Kenaikan tarif ojek online sedianya dilakukan per hari ini, namun ditunda hingga waktu yang belum ditentukan oleh Kementerian Perhubungan.
Juru bicara Kemenhub Adita Irawati menyampaikan penundaan dilakukan dengan pertimbangan situasi dan kondisi yang berkembang di masyarakat.
"Keputusan penundaan ini mempertimbangkan berbagai situasi dan kondisi yang berkembang di masyarakat," ungkap Adita dalam keterangannya kepada detikcom, Minggu (28/8/2022).
Adita juga menyatakan pihaknya belum menentukan hingga berapa lama penundaan ini dilakukan. Yang jelas pihaknya berharap penundaan ini tak akan lama.
Adita juga menyatakan besaran angka kenaikan tarif ojek online juga akan dikaji kembali oleh Kemenhub. Artinya, angka kenaikan tarif yang ada di KM 564 tahun 2022 akan direvisi.
"(Waktu penundaan) akan melihat situasi yang berkembang, diharapkan tidak terlalu lama. Besaran angka juga tengah dikaji kembali," ujar Adita.