Sudah tiga bulan terakhir, Arini (34 thn) menggunakan aplikasi Bank Jago. Karyawan swasta di perusahaan minyak ini mendownload aplikasi karena tertarik dengan integrasi Gopay dengan Jago. Kerjasama "GoPay Jago" telah memangkas satu proses yang selama ini agak bikin malas Arini dan konsumen lainnya: top up saldo.
Arini setiap hari menggunakan jasa abang Gojek dan Gocar untuk pulang pergi ke kantor. Dan tentu saja selalu pesan GoFood saat makan siang. Di saat weekend ia belanja di e-commerce dan beli tiket bioskop. Semua menggunakan GoPay sebagai alat pembayarannya. "Karena bisa dipakai untuk bayar apa saja, Gopay sudah menjadi bagian dari keseharian gue," katanya.
Karena sudah menjadi rutinitas, Arini kerap top up saldo GoPay rata rata sejuta per pekan. Atau bahkan top lagi 500 ribu jika ada kebutuhan membayar yang sifatnya mendesak. "Paling bete itu pas mau bayar di depan kasir, lalu saldo GoPaynya kurang dan sinyal internet bermasalah. "Peer" banget karena harus buka mobile banking dan kemudian top up." katanya.
Sampai akhirnya, Arini diberi saran oleh sahabatnya untuk mencoba aplikasi Jago. Dari sini dia baru tahu bahwa akun GoPay bisa dihubungkan ke fitur Kantong Jago dan transaksi menjadi super duper mudah dan praktis. "Bayangin, setiap kita melakukan pembayaran pakai GoPay, kita tak perlu top up lagi. Langsung mendebet isi rekening tabungan kita di Jago. Ini pengalaman luar biasa, setidaknya untuk GoPay maniak seperti aku yang bisa top up saldo 3 x dalam sepekan dan memakai Gopay sepanjang hari," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari sekadar menggunakan Kantong Jago untuk transaksi hariannya di GoPay, kini Arini sudah menjajal banyak fitur lain. Yang paling membantu adalah autodebet rekening Jago untuk pembelian produk reksadana di Bibit.
"Prinsipnya juga sama, transaksi bisa seamless. Tanpa top up, tanpa ribet dan bebas biaya," katanya dengan gaya bicara anak anak selatan.
Bagas, pengguna aplikasi Jago lainnya, juga menceritakan pengalaman serupa. Kalau Arini sangat terbantu dalam urusan bayar membayar di platform Gojek, Bagas dalam urusan beli jual produk investasi. Karyawan startup ini rutin berinvestasi di Bibit sejak setahun terakhir. Ia mencoba disiplin, tapi dengan cara konvensional. Misalnya, selalu top up rekening Bibit tiap menerima gaji.
"Masalahnya kadang gue suka lupa, meskipun sudah pasang alarm di smartphone sebagai pengingat transfer. Ya bisa saja lagi ada kesibukan lalu tertunda dan akhirnya malah nggak jadi karena duitnya keburu terpakai urusan lain," katanya.
Bagas mencoba aplikasi Jago setelah membaca promosi di akun Bibit. Ia merasa fitur yang ditawarkan bisa menjadi solusi atas persoalannya selama ini. "Sekarang saya tidak perlu repot top up, karena saya sudah setting autodebet rekening Jago setiap tanggal 26 untuk pembelian reksadana di Bibit. Jumlah yang di autodebet dan produk reksadana sudah saya tentukan untuk otomatis terpotong. Mudah, cepat dan tidak bikin repot," kata anak milenial usia 27 tahun ini yang menjalankan prinsip "dollar cost averaging" dalam setahun terakhir.
Bersambung ke halaman selanjutnya.