IRRI Beri Penjelasan Ribut-ribut Plakat Swasembada Beras RI Dibuat Kementan

IRRI Beri Penjelasan Ribut-ribut Plakat Swasembada Beras RI Dibuat Kementan

Ilyas Fadilah - detikFinance
Kamis, 01 Sep 2022 18:31 WIB
Presiden Jokowi dan Direktur Jenderal IRRI Jean Balie (Tangkapan layar YouTube)
Foto: Presiden Jokowi dan Direktur Jenderal IRRI Jean Balie (Tangkapan layar YouTube)
Jakarta -

Beberapa waktu lalu International Rice Research Institute (IRRI) memberikan penghargaan swasembada beras kepada Indonesia. Namun Ketua Komisi IV DPR Sudin mengungkapkan bahwa plakat yang diterima Presiden Joko Widodo (Jokowi) ternyata dibuat Kementerian Pertanian.

"Saya kasih tau nilainya (plakat) Rp 8 juta pak, dari Kementerian Pertanian ya. Ini jelas loh, jadi jangan ada tipu-tipu sama saya," ungkap Sudin dalam Raker dengan Menteri Pertanian RI, dikutip Kamis (31/8/2022).

Sudin mempersoalkan teknis dan proses pemberian penghargaan dalam bentuk plakat. Pembuatan plakat yang dilakukan di Indonesia memunculkan persepsi negatif karena dianggap tidak serius dan hanya akal-akalan semata.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Kasdi Subagyono mengakui bahwa plakat yang diberikan tersebut memang dibuat oleh Kementan. IRRI pun akhirnya buka suara terkait persoalan plakat ini.

Perwakilan IRRI untuk Indonesia, Hasil Sembiring mengatakan, pembuatan plakat sudah melalui mekanisme panjang dan juga pertemuan berkali-kali sejak beberapa tahun lalu. IRRI memutuskan untuk membuat plakat di Indonesia karena mempertimbangkan efisiensi dan mengkonversinya melalui sertifikat plakat.

ADVERTISEMENT

"Saya tidak mengerti apa yang diributkan DPR (Sudin PDIP). Saya perlu kasih tau bahwa diskusi pembuatan sertifikat ini prosesnya berbulan-bulan dan sudah melalui pertemuan berkali-kali. Bahkan terakhir Dirjen IRRI, Jean Balie diskusi langsung dengan Pak Menteri (Syahrul Yasin Limpo)," kata Hasil dalam pernyataan tertulisnya, Kamis (1/9/2022).

Hasil menambahkan, pembuatan plakat di Indonesia juga didasari pada kondisi dunia yang saat ini mengalami pandemi tinggi sehingga membuat kantor IRRI memutuskan WFH. "Mengingat dari sisi waktu dan praktisnya maka kita buat di Indonesia," katanya.

Perlu diketahui, rombongan IRRI termasuk Dirjen IRRI Jean Balie menginap di hotel Jakarta dengan membayar sendiri. Bukan hanya itu saja, tiket pesawat sampai tes PCR juga merogoh kocek sendiri.

Sebelumnya pemerintah melalui Kementan menggandeng IRRI untuk mengembangkan varietas padi bernutrisi tinggi sebagai salah satu upaya bersama dalam mengatasi stunting atau kurang gizi kronis. Hasilnya Kementan sudah mengeluarkan varietas yang bernama Inpari Nutri Zinc. Varietas tersebut mampu memproduksi 6,3 ton per hektar gabah kering giling (GKG).

Beras varietas ini juga terbukti mengandung zinc sebesar 34,5 persen yang artinya lebih tinggi dari varietas non-nutrisi yang kandungan zinc-nya hanya 20 persen.

(dna/dna)

Hide Ads