Apa yang Membuat Negara Lain Mau Investasi di RI?

Apa yang Membuat Negara Lain Mau Investasi di RI?

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Senin, 05 Sep 2022 13:33 WIB
Ilustrasi Investasi
Foto: Shutterstock/
Jakarta -

Indonesia punya peluang investasi yang tinggi. Saat ini pemerintah Indonesia menargetkan kebutuhan investasi hingga Rp 1.900 triliun pada 2023 mendatang. Demikian diungkapkan Founder & Chairman Indonesia Investment Forum, Christovita Wiloto.

"(Angka itu) naik lebih dari 50% dari tahun 2022 sebesar 1.200 triliun Rupiah, dan didukung jumlah populasi lebih dari 270 juta jiwa yang didominasi usia muda produktif yang tersebar di 17.504 pulau dan Indonesia sebagai salah satu negara dengan ekonomi terbesar di dunia," katanya, Senin (5/9/2022).

Brian M O'connor, Principal & Cofunder dari Falcon House Partners yang merupakan perusahaan Private equity di Asia tenggara yang berfokus di Indonesia. "Indonesia sangat penting dalam pengaruh sosial, ekonomi, dan politik dunia," katanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Brian menilai Indonesia sebagai the most stable emerging market, stabil dalam pertumbuhan ekonomi, GDP, sistem perbankan yang kuat, inflasi yang terkendali dan sangat penting bagi Amerika dan China.

"Volatilitas GDP dan Hutang Indonesia sangat rendah dibanding dengan China, Brazil, Thailand, Malaysia dan India dan Indonesia akan mengalami ledakan demografi dan komoditas di masa yang akan datang yang menarik di mata investor," kata Brian M O'connor.

ADVERTISEMENT

Thomas J Hayes, Chairman dari Great Hill Capital, perusahaan ekuitas swasta yang berbasis di Boston dengan fokus di sektor digital, teknologi keuangan, healthcare, dan infrastruktur digital. "Pertumbuhan Indonesia sangat cepat dan semakin baik dimasa pandemi dan 5-10 tahun kedepan, dengan masyarakat muda yang makin berdedukasi dan dinamis, the future of Indonesia is bright," katanya.

Thomas menambahkan Indonesia berpotensi memiliki tingkat pertumbuhan nomor 1 dibanding India, bahkan Indonesia dengan Inflasi yang terkendali.

"Ketika saya bertemu para investor, banyak pandangan positif untuk Indonesia. Indonesia terus improve dan bersinar, kesempatan berinvestasi di Indonesia merupakan kesempatan emas yang sayang untuk dilewatkan, memang banyak pekerjaan dan tantangannya namun dimasa sekarang, generasi muda mulai mengambil alih dan berkontribusi positif pada ekonomi Indonesia, dan itu sangat menguntungkan," jelas Brian.

"Saya merasa senang bisa menjadi bagian dari New York, Indonesia Investment Forum dan memberikan pandangan kepada investor bahwa berinvestasi di emerging market memang membutuhkan waktu, namun jika melewatkan kesempatan berinvestasi di Indonesia dalam 5 Tahun, maka akan terjadi underperform di portfolio investasi anda," sambung Thomas.

"Forum ini diharapkan membuka mata, pikiran dan hati untuk dunia dan masyarakat Indonesia sendiri, karena Indonesia is Indonesia is Indonesia is Indonesia yang sangatlah unik dan tidak bisa dibandingkan dengan negara lain, dengan sumber daya alam, manusia, generasi muda dan kualitas edukasi dan kesehatan yang terus membaik. Kami berharap bisa menyebarkan berita baik tentang Indonesia di mata dunia dan berharap dunia akan memahami dan jatuh cinta kepada Indonesia dan percaya untuk berinvestasi di negeri yang indah ini" ujar Christovita Wiloto.

Indonesia Investment Forum akan menggelar konferensi langsung di New York City yang pada September, Oktober, dan November 2022. Keunikan dari Indonesia Investment Forum, investor akan terintegrasi dengan service tambahan dan fokus persektor diantaranya; Infrastruktur, Pertanian, Manufaktur, Properti, Perbankan dan Keuangan, Kesehatan, Pendidikan, Pariwisata, Logistik, Perkebunan dan Kehutanan, Satelit dan Telekomunikasi, Energi, Minyak dan Gas, Mineral dan Batu Bara, Perikanan, Penerbangan dan juga Startup.

"Ditahun 2023, New York, Indonesia Investment Forum by Sectors Series akan terus diadakan bukan hanya setahun sekali namun setiap bulan dari Februari hingga November, karena kita harus fokus ke setiap sektor, karena faktanya pemain di tahun 2013, di Singapore, Hongkong dan New York. Pada September, Oktober dan November 2022, Indonesia Investment Forum," jelasnya.


Hide Ads