Intip Pembuatan Minyak Kayu Putih Khas Wini, Bisa untuk Urut-Diminum

Tapal Batas

Intip Pembuatan Minyak Kayu Putih Khas Wini, Bisa untuk Urut-Diminum

Angga Laraspati - detikFinance
Rabu, 07 Sep 2022 10:05 WIB
Pembuatan Minyak Kayu Putih
Foto: detikcom/Andhika Prasetia
Timor Tengah Utara -

Siapa sih yang tidak tahu minyak kayu putih? Cairan yang satu ini sering sekali digunakan masyarakat Indonesia untuk mengatasi berbagai penyakit dengan baunya yang tajam dan punya sensasi hangat saat dioleskan di kulit tubuh.

Dilansir dari Healthline, minyak kayu putih atau cajuput oil terbuat dari daun suling dan cabang-cabang pohon kayu putih. Pohon kayu putih adalah subtipe dari pohon melaleuca yang berasal dari daerah tropis seperti Australia dan Asia Tenggara, salah satunya Indonesia.

Dalam proses pembuatannya, minyak kayu putih perlu melewati beberapa tahapan proses yang cukup banyak. Petani dan juga pelaku industri minyak kayu putih, Amros menjelaskan cara untuk membuat satu botol minyak kayu putih siap pakai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Petani yang berdomisili di Kota Kecil Wini, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur ini menuturkan untuk tahap awal daun-daun dari pohon minyak kayu putih itu dikumpulkan dan dimasukkan ke dalam sebuah karung.

Untuk pemilihan daunnya pun tak bisa sembarangan. Daun yang bagus itu minimal sudah 6 bulan tertanam di atas tanah. Menurutnya, daun yang sudah 6 bulan tersebut akan lebih bagus untuk dijadikan minyak kayu putih.

ADVERTISEMENT

"Kalau yang 3 atau 4 bulan itu masih sedikit kadar minyaknya (daun seperti pucuk itu tidak bisa). Hasil daun yang bagus ya daun yang sudah tua, kadar minyaknya banyak, harumnya tercium menyengat," imbuh Amros kepada detikcom beberapa waktu yang lalu.

Setelah daun-daun tersebut dikumpulkan di dalam karung, langkah selanjutnya adalah memasukkannya ke dalam sebuah tong. Tong itu pun memiliki kapasitas hingga 150 kg daun dan 10 ember air.

Setelah itu, semua bahan-bahan dimasukkan tong untuk dipanaskan selama kurang lebih 5-6 jam. Nantinya pipa yang berada di tong tersebut diarahkan ke saluran pendingin penampungan. Di ujung pipa tersebut juga terdapat sebuah botol yang disediakan untuk menyaring minyak dan air.

"Air di bawah minyak di atas, lalu air dibuang ke bawah, minyak tertampung di botol terakhir, begitu terus sampai 5-6 jam, kalau sudah tidak ada minyaknya baru kita lepas dari induk pipanya, ambil botolnya saring minyaknya," ujar Amros.

Baca Selanjutnya >>>

Untuk khasiat dari minyak kayu putih ini pun cukup banyak. Amros mengatakan minyak kayu putih bisa digunakan untuk bersalin hingga bisa diminum.

"Khasiatnya untuk bersalin, sakit pegal linu, batuk pilek, asam urat, kolesterol, bisa diminum dan bisa digosok," jelasnya.

Dari hasil tersebut, Amros dalam 1 minggu bisa mendapatkan 8 botol yang ia jual dengan harga Rp 300.000 untuk 1 botol berukuran 500ml. Setiap bulannya ia bisa mendapatkan omzet hingga Rp 2.400.000.

"Seminggu 2x masak ya kalau sebulan bisa dapat 8 botol. Harga minyak kayu putihnya sekitar Rp 300.000/botol 500ml. Total omzet per bulan bisa dapat sekitar Rp 2.400.000," ungkapnya.

Dalam menjalani usaha minyak kayu putih ini, Amros juga mengaku membutuhkan bantuan modal. Karena itu, ia meminjam kredit dari BRI sebesar Rp 3.000.000. Usai meminjam dari BRI, usaha yang ia miliki pun mulai menunjukkan kenaikan yang cukup besar.

"Dana digunakan untuk keperluan dalam rumah, bantuan untuk anak sekolah, untuk beli tong baru persiapan usaha. Sebelum meminjam uang ke BRI ya pasti ada bedanya jauh sekali, hasil penjualan bisa meningkat 2x lipat setelah meminjam ke BRI," katanya.

Ia pun berharap ke depannya bisa menambah tong lagi untuk mengembangkan usahanya. Saat ini ia memiliki tong dengan kapasitas 170 kg, dan menginginkan tong dengan kapasitas 300 kg, sehingga hasil minyak kayu putihnya bisa menjadi 1.000 liter hingga 2.500 liter.

"Terima kasih banyak untuk BRI atas bantuannya, prosesnya cepat dan sangat membantu pengusaha kecil sehingga bisa membantu kehidupan kami juga," tuturnya.

Sebagai informasi, detikcom bersama BRI mengadakan program Tapal Batas yang mengulas perkembangan ekonomi, infrastruktur, hingga wisata di beberapa wilayah terdepan Indonesia. Untuk mengetahui informasi dari program ini ikuti terus berita tentang Tapal Batas di tapalbatas.detik.com!


Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads