Rayu Petani Tanam Kedelai, Pemerintah Akan Tetapkan Harga Jual Rp 10 Ribu/Kg

Rayu Petani Tanam Kedelai, Pemerintah Akan Tetapkan Harga Jual Rp 10 Ribu/Kg

Anisa Indraini - detikFinance
Senin, 19 Sep 2022 14:26 WIB
Ilustrasi petani kedelai melawan kedelai impor.
Ilustrasi Kedelai. Foto: Mindra Purnomo
Jakarta -

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan bahwa Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto akan menetapkan harga minimal untuk pembelian kedelai di tingkat petani. Hal ini untuk menarik minat petani menanam.

"Menko (Perekonomian) akan menetapkan berapa harga beli yang harus ada sehingga ada kepastian harga dari kedelai yang ada. Tentu saja ini akan dirapatkan dan disampaikan oleh Pak Menko, dengan demikian petani betul-betul siap untuk menanam dan pemerintah menjamin harga beli khususnya untuk kedelai," kata Syahrul yang disiarkan dalam YouTube Sekretariat Presiden, Senin (19/9/2022).

Syahrul menyebut keputusan ini menjadi sesuatu yang sangat berarti bagi petani. Dia yakin petani yang sudah banyak beralih menanam jagung, mau kembali menanam kedelai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita berharap harganya betul-betul bisa menghitung biaya produksi dan akhirnya para petani kita yang kemarin beralih dari kedelai ke jagung dan lain-lain, mau kembali menanam kedelai. Itu jadi perintah Bapak Presiden," tuturnya.

Dengan adanya penetapan harga ini, diharapkan impor kedelai bisa berkurang. Dalam kesempatan yang sama, Airlangga menyebut bahwa saat ini produksi nasional terus menurun dari kebutuhan 2,4 juta ton.

ADVERTISEMENT

"Bapak Presiden ingin kedelai itu tidak 100% tergantung impor. Salah satu arahan beliau harganya dibuat agar petani tidak rugi. Untuk itu nanti ada penugasan kepada BUMN, itu di harga Rp 10 ribu," tuturnya.

Dari segi bibit, Airlangga menyebut nantinya akan dipilih benih Genetically Modified Organism (GMO) agar produksi kedelai bisa naik dari saat ini 1,6-2 ton per hektare (Ha) menjadi 3,5-4 ton per Ha.

"Kemudian langkah berikutnya adalah yang sudah disiapkan dari anggaran pemerintah adalah perluasan ke 300 ribu Ha. Itu anggarannya sudah disiapkan Rp 400 miliar dan tahun depan akan ditingkatkan dari 300 ribu Ha ke 600 ribu Ha. Eksisting ada 150 ribu Ha. Dengan demikian angka target produksi 1 juta Ha dikejar 2 atau 3 tahun ke depan," tandasnya.




(aid/das)

Hide Ads