Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) RI, besinergi bersama Deliveree, menggelar kegiatan Sosialisasi Pemanfaatan Teknologi Digital Trucking Sektor Logistik, yang diselenggarakan di Sheraton Mustika Hotel Yogyakarta, Jumat (16/9).
Kegiatan yang diikuti oleh ratusan pelaku jasa logistik tersebut, dibalut dengan diskusi yang membahas berbagai materi diantaranya transformasi digital sektor strategis logistik, dukungan dan kebijakan terkait Digitalisasi Sektor Logistik di Kota Yogyakarta serta Pemanfaatan Digital Trucking sebagai salah satu inisiatif dalam rantai nilai logistik Last Mile Delivery.
Sebagai informasi, Digital Trucking pada Last Mile Delivery merupakan istilah yang digunakan dalam manajemen rantai pasok dan perencanaan transportasi untuk menggambarkan pergerakan orang serta barang dari suatu pusat transportasi ke tujuan akhir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Koordinator Inisiatif Digital Sektor Strategis Satu Kementerian Kominfo RI, Wijayanto mengatakan, momen ini dilakukan untuk memaksimalkan tranformasi digital tak terkecuali inisiatif di sektor logistik.
Menurutnya, keuntungan dari adanya Digital Trucking ialah dapat memungkinkan pelaku bisnis jasa logistik mendapat informasi dengan jelas karena sistem dan jaringan yang sudah terintegrasi satu sama lain.
"Selain itu, juga dapat meningkatkan efisiensi pengiriman serta menciptakan mobilitas yang lebih baik karena dapat diakses di mana saja dan kapan saja dalam hal manajemen dan pengelolaan datanya," ujarnya.
Anto, sapaan akrabnya menambahkan, dengan adanya Digital Trucking pula lah, hanya dengan satu ponsel, pelaku bisnis dapat dengan mudah mendapat akses ke data yang handal dan akurat serta mencapai manajemen yang terorganisir, sehingga seluruh proses logistik mencapai efisiensi yang lebih besar dalam proses kerjanya.
"Tentunya ini dapat mengurangi tingkat kesalahan dalam proses pengiriman, karena sistem pengiriman memungkinkan sistem dan teknologi lainnya berperan lebih besar dibandingkan dengan peran manusia. Otomatisasi karena terpantau rutenya, bisa membantu mengurangi kesalahan dalam pengiriman," jelas Anto.
Dari hal tersebut, lanjutnya, para pelaku usaha di sektor jasa logistik dapat semakin banyak melakukan distribusi yang bisa dijangkau, serta membuat seluruh proses pengiriman berjalan mudah karena terintegrasi satu sama lain.
"Tentunya secara langsung bisa berimbas pada performa bisnis perusahaan. Di mana, proses pengiriman bisa cepat dan berjalan lancar, sehingga membuat perusahaan melakukan distribusi last mile yang lebih banyak ke berbagai titik sesuai yang dibutuhkan. Maka hasilnya, keuntungan pun bisa jauh lebih besar," katanya.