Anto menambahkan, program ini tentunya sejalan dengan komitmen Pemerintah yakni go digital, di mana mendorong transformasi digital di enam sektor. Karena targetnya agar masyarakat bisa memanfaatkan teknologi.
"Di Indonesia sendiri, transformasi rantai pasok dan logistik yang berbasis teknologi digital terus didorong pertumbuhannya," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi biaya logistik, menurunkan biaya administrasi dan meminimalisir biaya-biaya lainnya yang tidak dibutuhkan," imbuhnya.
Supply Acquisition Team Deliveree, Visynu Yulaksana, menjelaskan mengenai alur pengiriman Digital Trucking dengan mudah. Dimana sistem ini diawali dari pelanggan memesan barang dan diterima oleh unit bisnis yang ada.
Selanjutnya, barang tersebut akan diproses dan akan mengemas produk barang yang akan dikirimkan. Setelah dikemas, barang akan diserahkan kepada pihak kurir ataupun jasa pengiriman barang untuk bisa dikirimkan langsung kepada masyarakat.
Selain itu, alur dari pengiriman barang yang dilakukan oleh pihak ketiga atau pihak jasa pengiriman barang tersebut akan terlacak di dalam sistem yang dimiliki oleh unit bisnis yang ada tersebut.
"Pelacakan ini juga dapat dilihat oleh para masyarakat sebagai konsumen yang menginginkan informasi lebih lanjut tentang distribusi barang logistik yang dikirimkan itu", Jelas Visynu.
Nantinya, apabila barang telah sampai, maka pihak jasa pengiriman barang akan menginformasikan barang kepada server bahwa barang telah sampai dan konsumen bisa merespon barang yang telah sampai di tujuan untuk menyeleasikan alur proses pengiriman barang kepada pihak unit bisnis tersebut.
"Dengan adanya alur semacam ini, maka transparansi dan juga efisiensi dapat dirasakan oleh kedua pihak, baik pihak unit bisnis, pihak jasa pengiriman barang, maupun kepada pihak pelanggan itu sendiri," paparnya.
Pada kesempatan tersebut, hadir pula Kepala UPT Pengujian Kendaraan Bermotor Kota Jogjakarta, Bayu Setyawan Heru Purnomo, yang menjelaskan Uji Kir bagi angkutan agar lebih aman dan terjamin baik untuk driver maupun muatan yang dibawa. Tentunya dukungan teknologi digital telah diterapkan dalam proses Uji Kir kendaraan melalui penggunaan beberapa aplikasi.
Keseluruhan materi dikemas secara menarik sehingga menciptakan dialog yang sangat interaktif antara peserta dengan semua narasumber. Kedepannya, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi para pelaku usaha di sektor logistik dalam percepatan adopsi teknologi digital di sektor logistik.
(fdl/fdl)