Ramai Toko Online Promosi Dompleng Nama Hacker Bjorka, Etis Nggak Sih?

Aulia Damayanti - detikFinance
Rabu, 21 Sep 2022 12:02 WIB
Foto: detikcom
Jakarta - Viral hacker Bjorka yang membobol data pemerintah, kini namanya banyak digunakan untuk promosi oleh toko online dalam menjual produknya. Misalnya seperti produk furniture atau lemari sampai parfum.

Namun, seperti diketahui nama Bjorka ini viral karena telah membobol data-data pemerintah hingga pengguna Indihome. Bahkan data pribadi sejumlah pejabat juga diklaim telah diungkap juga.

Menanggapi hal itu, Pakar Marketing dan Managing Partner Inventure, Yuswohady mengatakan saat ini memang banyak produk atau brand membangun kesadaran masyarakat akan produknya melalui hal-hal yang viral di media sosial. Apa lagi, strategi marketing atau promosi melalui media sosial saat ini sangat menjanjikan.

Hanya saja, menurutnya tidak disarankan bagi para pemilik produk untuk mempromosikan dengan hal-hal yang cenderung sifatnya negatif. Ia mencontohkan dengan tindakan Bjorka yang telah membobol data pemerintah.

"Jadi sekarang saya lihat brand-brand ini membangun awareness karena fenomena viral, fenomena beken mendadak. Nah dalam konteks Bjorka ini, sosoknya ini bukan sosok yang kalau untuk setara brand ini imagenya bagus, dia membobol data pemerintah. Jadi memang celakanya sesuatu yang viral ini sering kali jelek, yang bagus gitu jarang," jelasnya kepada detikcom, Rabu (21/9/2022).

Menurutnya, etisnya jika ingin menggunakan nama orang lain dalam promosi atau brand baru, tentunya etikanya harus meminta izin terlebih dahulu. "Dalam hal itu aja sudah tidak benar kan jika tidak izin," tuturnya.

Dengan begitu, Yuswohady mengkhawatirkan brand yang mempromosikan dengan nama Bjorka akan membangun citra atau image yang negatif.

"Kalau di attack pada brand ini kan sesuai yang sensitif juga buat membangun brand," jelasnya.

Meskipun, ia menilai sebetulnya brand atau produk mempromosikan dengan nama Bjorka ini hanya dibuat sebuah candaan. Bukan untuk membangun brandnya yang melekat dengan nama Bjorka.

"Walaupun saya yakin dia (produk) nggak berarti dia mau identik dengan Bjorka. Itu hanya buat seru-seruan aja. Tetapi disayangkan jika menggunakan hal yang viral untuk brand buat apa juga kalau nggak ada value propositionnya," ungkapnya.

Ia menyayangkan jika sebuah brand hanya mengandalkan promosi atau citra dengan menggunakan sesuatu yang viral. Menurutnya akan sia-sia usaha produk itu selama dia ada dalam membangun brandnya di masyarakat.

Berdasarkan penelusuran detikcom di media sosial, ada sejumlah produk yang dijual dengan nama Bjorka. Misalnya nama Bjorka untuk menjual sebuah produk furniture seperti lemari di akun @pasfurniture_. Pada salah satu postingan saat menjual lemari, bertuliskan bahwa lemari itu untuk solusi untuk menyimpan aset negara.

Pada caption posting itu, dituliskan detail juga spesifikasi material lemari. "Material kayu mahoni oven. Finishing duco warna ivory, Lis atas natural stain. Size 200X60X220cm. Mau samaan kayak mas Bjorka?," jelasnya.

Produk lainnya yakni parfum yang dijual oleh akun dengan nama bjorka_id. Dalam salah postingan promosi, akun tersebut membuat sebuah video yang menunjukkan seakan itu adalah balasan bjorka untuk Kominfo. Namun, ternyata video itu buat plesetan bahwa bjorka memberikan pesan untuk "stop bau badan".

Simak Video 'Bjorka Murka Banyak Akun di Media Sosial yang Meniru Dirinya':






(ada/dna)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork