Bukan rahasia lagi bahwa produk kerajinan buatan Indonesia laku di pasar internasional. Terbaru, produk UKMM kerajinan Indonesia mencuri perhatian di pameran Jepang.
Founder Homliv, salah satu produsen kerajinan kayu Indonesia, Yudiana Lyn mengatakan, produk besutannya digemari banyak orang termasuk pebisnis di pameran Osaka International Lifestyle Show pada tanggal 14-16 September lalu diselenggarakan di Gedung Intex Osaka, di Jepang. Pada pameran IFEX lalu, produknya menarik perhatian pengunjung dari negara Malaysia, Australia, India, Uruguay, hingga Morocco. Sedangkan Pameran Osaka ILS ini justru lebih dikhususkan untuk penetrasi ke market Negeri Matahari Terbit.
"Kami (homLiv) bersyukur dan berterimakasih sekali kepada Kemendag melalui Program ASE 2.0 (Aku Siap Ekspor) yang telah memilih homLiv untuk hadir di pameran Lifestyle di Osaka," papar Yudiana dalam keterangannya, Rabu (28/9/2022).
Yudiana memaparkan, pameran tersebut juga mendapatkan sambutan dari Diana Emilla Sutikno selaku Konsulat Jenderal Perwakilan Indonesia di Osaka dan Kepala Indonesia Trade Promotion Centre di Osaka, Dicky Farab.
Dalam acara itu, Dicky Farab mendatangkan langsung calon partner bisnis potensial yaitu perwakilan dari merek besar yang perusahaannya sudah berdiri lebih dari 50 tahun di Jepang. Pertemuan itu pun membuahkan perbincangan bisnis lebih lanjut antara perusahaan homLiv dengan perusahaan Jepang tersebut.
Yudiana mengatakan, selain menargetkan pasar internasional, homLiv juga telah melakukan penetrasi ke pasar lokal dan hingga saat ini telah tersebar di lebih dari 300 outlet di seluruh Indonesia.
"Kita sedang melakukan proses pembenahan lebih lanjut untuk memaksimalkan kegiatan produksi. Jadi nanti baik permintaan lokal maupun internasional, kita dapat penuhi segera," jelas Yudiana.
Pada bulan Oktober yang mendatang, homLiv akan kembali hadir di Trade Expo Indonesia yang akan diselenggarakan pada tanggal 19 hingga 23 Oktober bertempat di Convention Center ICE BSD. "Ya, kita hadir di TEI dengan harapan bisa banyak dipertemukan dengan B2B customer," tutur Yudiana.
Simak Video "Video: APINDO Sebut UMKM RI Masih Keterbatasan Akses Modal"
(ada/zlf)