Beberapa BUMN akan mendapatkan alokasi penyertaan modal negara (PMN) dengan total Rp 41,31 triliun pada tahun depan. Selain itu, BUMN juga akan mendapat alokasi cadangan investasi sebesar Rp 5,7 triliun.
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan, PMN bukan untuk menutup rugi BUMN. PMN itu digunakan untuk menjalankan penugasan pemerintah.
"Jadi ini kalau dibilang untuk BUMN rugi, nggak ada BUMN rugi yang diberikan di sini. Ataupun untuk kerugian-kerugian BUMN nggak ada sama sekali. Ini semua penugasan, kalau kami nggak ditugaskan kami nggak perlu PMN," jelasnya di Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Kamis (29/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, adapun rincian PMN yakni sebanyak Rp 28,9 triliun untuk PT Hutama Karya (Persero). PMN tersebut untuk penugasan pembangunan Tol Trans Sumatera.
"Kalau jalan tol nggak dibangun, kami nggak dapat PMN, dan itu ditugaskan untuk negara," ujarnya.
Kemudian, PT PLN (Persero) mendapat PMN Rp 10 triliun. PMN itu digunakan untuk pembangunan jaringan listrik dan listrik desa.
Berikutnya, Defend ID akan memperoleh PMN Rp 1,75 triliun yang akan digunakan untuk pengembangan kapasitas produksi radar pesawat dan amunisi. Lalu, AirNav Indonesia juga akan mendapat PMN sebesar Rp 600 miliar.
"Ini adalah pembaharuan alat di Airnav," ujarnya.
Simak juga Video: Erick Thohir Jawab soal Isu Penghapusan Listrik 450 VA