Mendag Janji Turunkan Harga Beras, Begini Caranya

Mendag Janji Turunkan Harga Beras, Begini Caranya

Atta Kharisma - detikFinance
Senin, 03 Okt 2022 14:53 WIB
Zulhas Cek Pasar Cipinang
Foto: Kemendag

Di sisi lain, Kepala Badan Pangan Nasional Arif Prasetyo Adi menerangkan kenaikan harga beras tidak bisa dihindari. Sebab, hal tersebut dipengaruhi oleh kenaikan biaya tanam dan biaya distribusi. Untuk itu, sambungnya, pemerintah melalui Bulog akan mendukung pasar dengan menyerap beras sesuai dengan harga yang telah ditentukan Pemerintah.

Arif menambahkan stok Bulog hari ini sekitar 800 ribu ton, dan pemerintah akan menyerap beras hingga 1,2 juta ton. Dengan demikian, berapapun kebutuhan yang diminta pasar seperti Cipinang bisa dipenuhi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Arif mengatakan Bapanas beserta pemangku kepentingan terkait selalu memperhatikan stok beras dan barang penting lainnya. Karena, inflasi dari volatile food ini yang masih bisa dikendalikan.

Senada dengan Arif, Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi menyampaikan pihaknya berkonsentrasi penuh dalam menjaga ketersediaan produksi beras sesuai target. Pada tahun 2022, ungkap Harvick, produksi sebenarnya tercukupi namun distribusi dan penyerapannya terganggu karena ada situasi yang tidak bisa dihindari.

ADVERTISEMENT

Sebagai informasi, pemerintah telah menugaskan Perum Bulog melaksanakan program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) Beras Medium hingga 31 Desember 2022. Pada program ini, Perum Bulog menyediakan beras dengan harga eceran tertinggi (HET) secara terus-menerus, baik di pasar rakyat, ritel modern, maupun lokasi penjualan eceran lainnya yang mudah dijangkau masyarakat.

Selain itu, Perum Bulog juga ditugaskan untuk menyalurkan beras ke distributor dengan harga yang lebih rendah sehingga harga beras yang dijual dapat mencapai HET di tingkat eceran. Hingga 30 September 2022, program KSPH untuk beras medium telah direalisasikan sebesar 652.768 ton dan khusus Jakarta sebesar 31.715 ton.


(ncm/ega)

Hide Ads