Sejumlah toko sembako menempati ruko-ruko yang berjajar di dekat pintu masuk Pasar Omele Sifnana, Tanimbar Selatan, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku. 'Kios Hanny' merupakan salah satu toko sembako yang ada di sana.
Pemilik Kios Hanny, Laode Hane Ahmad merupakan perantau asal Buton, Sulawesi Tenggara. Sudah sejak 2011 ia membuka kios di Pasar Omele Sifnana.
Kios Hanny menyediakan produk cukup lengkap, mulai dari sembako, mie instan, susu anak, pampers, sabun mandi, dan sebagainya. Sejak tahun 2015, Hane juga menjadi Agen BRILink, sehingga kiosnya bisa melayani transaksi tarik tunai, transfer, setor tunai, pembayaran marketplace, pembayaran tagihan dan lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Toko sembako milik Hane biasanya ramai pembeli di awal dan akhir bulan saat waktu gajian tiba. Masyarakat membeli kebutuhan bulanan mereka di toko Hane.
Satu hal yang menarik, meskipun berlokasi di Kepulauan Tanimbar yang notabene merupakan salah satu wilayah terdepan Indonesia, Kios Hanny sudah menyediakan fasilitas pembayaran cashless. Ia menggunakan QRIS dari BRI.
Hane mengatakan sudah 6 bulan menggunakan pembayaran QRIS BRI. Ia mengungkapkan sudah cukup banyak pelanggannya yang membayar pakai QRIS, terutama dari kalangan pegawai pemerintahan maupun swasta.
"Biasanya orang pakai untuk belanja sembako. Kalau lupa bawa uang (tunai) mereka bayar pakai ini tinggal barcode saja," jelas Hane.
Hane mengatakan penggunaan QRIS memberikan keuntungan bagi pelanggan maupun pemilik toko sepertinya. Sebab, dengan pembayaran digital ia lebih mudah untuk merekap pemasukannya dan tidak perlu repot setor uang ke bank.
"Kalau untuk saya ada pak, jadi uang kan langsung masuk ke rekening. Sudah gitu nggak usah kasih kembalian. Selain itu, kalau untuk pelanggan kan orang yang tadinya tidak bawa uang (tunai) tapi kepikiran untuk belanja bisa bayar pakai ini (QRIS)," tutur Hane.
Ia menjabarkan sudah semakin banyak pelanggan yang menggunakan QRIS. Saat toko sedang ramai, transaksi dengan QRIS bisa mencapai Rp 1 jutaan per hari.
Penerapan QRIS merupakan salah satu langkah BRI untuk meningkatkan inklusi keuangan melalui layanan digital. Pimpinan BRI Cabang Saumlaki Atok Muhadjir menguraikan sudah ada 1.681 toko di wilayah BRI Cabang Saumlaki yang mengaplikasi QRIS.
Atok menyampaikan penempatan QRIS menjadi bagian dari langkah BRI mengedukasi masyarakat dalam hal transaksi digital.
"Sehingga masyarakat akan terbiasa ke depannya melakukan transaksi digital melalui QRIS nantinya, aplikasi BRImo dari BRI juga sudah sangat mudah digunakan untuk melakukan transaksi QRIS sehingga nasabah dari sisi penjual juga tidak perlu lagi menyiapkan uang kembalian kecil, atau pembeli juga sudah lebih praktis," ujar Atok.
detikcom bersama BRI mengadakan program Tapal Batas yang mengulas perkembangan ekonomi, infrastruktur, hingga wisata di beberapa wilayah terdepan Indonesia. Untuk mengetahui informasi dari program ini ikuti terus berita tentang Tapal Batas di tapalbatas.detik.com!
(ncm/ega)