Tenun Selaru Datangkan Cuan Puluhan Juta per Bulan

Tapal Batas

Tenun Selaru Datangkan Cuan Puluhan Juta per Bulan

Erika Dyah - detikFinance
Sabtu, 08 Okt 2022 09:47 WIB
Tenun Selaru
Foto: detikcom/Agung Pambudhy
Kepulauan Tanimbar -

Tenun jadi salah satu kebanggaan masyarakat Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku. Hampir seluruh desa memiliki tenun khasnya masing-masing, tak terkecuali desa-desa di Pulau Selaru. Sayangnya, hasil tenun yang cantik ini masih kerap terkendala masalah pemasaran.

Sadar akan hal tersebut, Fin Watutamata, perempuan asal Desa Kandar, Kecamatan Selaru pun membuka galeri di Saumlaki untuk bantu memasarkan hasil tenun pengrajin asal Selaru. Galeri yang dinamakan Toko Glora ini telah dibuka sejak Oktober 2017 lalu.

"Waktu itu barang-barang tenun dari saudara (di Selaru) ada saya titip ke teman penjual. Saya bawa dan titip di sana, tapi mereka minta untuk dikembalikan. Saya bawa titip ke tempat lain, dikembalikan lagi," kenang Fin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Barang-barang tenun kan semakin banyak ini, mau dibawa ke mana? Ya sudahlah saya buka sendiri waktu itu hanya satu etalase," ungkap Fin.

Saat tim detikcom singgah di galeri sekaligus rumah miliknya, tampak sejumlah etalase yang memajang berbagai macam produk. Mulai dari kain tenun untuk jas dan dress, hingga produk kain tenun yang sudah diolah menjadi sandal, sepatu, bros, anting-anting, gelang, dan lain sebagainya.

ADVERTISEMENT

Fin menceritakan dirinya sempat jatuh bangun saat awal memulai usaha di 2017 lalu. Tak hanya memajang produk di rumahnya, ia pun mempromosikan tenun dari para pengrajin di Selaru ke kantor bank, kantor dinas, hingga kampung di luar wilayah Saumlaki.

"Awal perjuangan waktu itu setelah saya ambil keputusan untuk jualan di rumah, untuk promosi saya antar tenun ke setiap kantor. Saya masuk ke kantor-kantor hingga kampung-kampung, hingga ke Tumbur dan Lorulun sampai sempat jatuh dengan motor. Ya sudah ambil hikmahnya namanya juga usaha jatuh bangun," terangnya.

Hanya sebulan berselang, usahanya sudah lebih dikenal masyarakat sehingga Fin tak lagi perlu berkeliling untuk memasarkan tenun dari Selaru. Justru, kini toko tenun miliknya kerap jadi tujuan utama bagi para wisatawan maupun pihak pemerintah daerah yang membutuhkan kain tenun untuk pameran di luar negeri atau momen spesial lainnya. Termasuk pada saat kedatangan Presiden Jokowi ke Kepulauan Tanimbar pada 1-2 September 2022 lalu.

Seiring usahanya berkembang, Fin mengaku setiap tahun mengambil Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BRI yang disebutnya dapat menjadi dana simpanan serta modal usaha.

Baca di halaman selanjutnya >>>

"Terakhir ambil Rp 80 juta. Pas buka ini ada KUR, ambil dari BRI. Ambil simpan untuk dana cadangan, nanti pembayarannya pakai hasil jualan," tutur Fin.

Selain memasarkan tenun secara offline, Fin juga memanfaatkan media sosial seperti WhatsApp, Facebook, dan Instagram. Hal ini dilakukan agar produk tenunnya bisa lebih menjangkau masyarakat di berbagai daerah.

Fin memasang label bertuliskan nama pengrajin, tanggal penitipan, dan nama motif untuk setiap kain/produk yang masuk galerinya. Ini dilakukan guna memudahkan dirinya dalam mencatat produk serta membagi hasil dengan para pengrajin. Ia tidak mematok harga tertentu untuk bagi hasil, sebab semua bergantung pada kesepakatan dengan pengrajin.

"Misalnya harga syal (tenun) Rp 150.000, kita dapatnya Rp 25.000. Kalau kain jas dapatnya tergantung. Kalau ada (pembeli) yang minta diskon, ya nanti ongkos jaga buat kami yang dipotong," ucapnya.

Menurutnya, hampir setiap hari ada produk baru yang dititipkan juga produk yang dibeli pelanggan. Kurang dari 1-2 bulan, biasanya produk telah terjual. Oleh karena itu, Fin bisa meraup omzet yang cukup menjanjikan setiap bulannya.

"Puji Tuhan kadang kalau ramai bisa Rp 10 juta ke atas, kadang juga sampai Rp 20 juta. Jadi satu bulan bisa dapat Rp 20 juta. Kayak kemarin momen MTQ (MTQ XXIX Maluku Kepulauan Tanimbar) sih luar biasa. Ya ada hampir Rp 50 juta," ungkap Fin.

detikcom bersama BRI mengadakan program Tapal Batas yang mengulas perkembangan ekonomi, infrastruktur, hingga wisata di beberapa wilayah terdepan Indonesia. Untuk mengetahui informasi dari program ini ikuti terus berita tentang Tapal Batas di tapalbatas.detik.com!


Hide Ads