Liburan ke Tanimbar Jangan Lupa Beli Oleh-oleh Kerajinannya

Tapal Batas

Liburan ke Tanimbar Jangan Lupa Beli Oleh-oleh Kerajinannya

Erika Dyah - detikFinance
Sabtu, 08 Okt 2022 11:59 WIB
Tenun Selaru
Foto: detikcom/Agung Pambudhy
Kepulauan Tanimbar -

Kekayaan tenun khas Kepulauan Tanimbar, Maluku tak hanya bisa ditemukan dalam bentuk kain saja. Pasalnya, kini banyak pengrajin yang mengkreasikan kain tenun menjadi berbagai produk fashion siap pakai dengan nilai jual lebih tinggi.

Di Saumlaki, Anda dapat menemukan berbagai produk fashion cantik hasil kreasi tenun Tanimbar. Salah satunya pada Toko Glora milik Fin Watutamata yang berlokasi di Jl. Tanjung Batu-Saumlaki, Kecamatan Tanimbar Selatan.

Fin merupakan salah satu penjual kain tenun yang menjajakan produk dari para pengrajin setempat, khususnya dari Pulau Selaru. Ia juga kerap mengolah kain tenun yang ada menjadi berbagai kreasi produk lain, seperti pouch, dompet, dan lain sebagainya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Semua kain tenun asal dari Kecamatan Selaru. Di sini ada banyak produk selain kain, ada tas, dompet, pouch, tempat tisu, sarung botol, penutup gelas, lalu ada juga dasi, baju, kemeja, terusan/dress, rok, aksesori seperti anting, gelang, kalung, jepitan rambut jadi di sini banyak sebenarnya," ungkap Fin.

"Dompet-dompet, pouch, dan tempat tisu saya bikin sendiri dari kain yang didapat dari Selaru. Ada juga teman-teman (di Saumlaki) yang buat kalung, giwang (anting-anting), tas, dan dompet. Beberapa pengrajin buat dan titip di sini," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Untuk produk aksesori kecil seperti bros dan gelang tenun, Fin mematok harga Rp 50 ribu saja. Sedangkan untuk pouch ia menawarkannya mulai dari Rp 150.000 dan produk tas dihargai sebesar Rp 500-600 ribu. Produk tas yang ditawarkannya bisa digunakan untuk acara casual maupun formal.

Selain itu, ada juga produk sepatu yang ternyata diproduksi di Bandung, Jawa Barat. Fin mengaku dirinya menitipkan kain ke saudara di Bandung untuk kemudian diproduksi menjadi sepatu, lalu dikirim kembali ke Saumlaki dan dipasarkan di sana.

Perempuan yang telah memulai usaha Toko Glora ini mengaku dalam sebulan bisa meraup omzet hingga Rp 20 juta. Adapun produk-produk miliknya juga dipasarkan secara online melalui WhatsApp, Facebook, serta Instagram (@watufin) dan telah dikirim ke berbagai kota besar, seperti Jakarta, Bekasi, dan lain-lain.

Kini Fin telah merasakan buah manis dari perjuangannya dalam mengenalkan serta memasarkan produk tenun Selaru khususnya dan Tanimbar pada umumnya ke berbagai daerah. Namun di awal perjuangannya, ia sempat merasakan jatuh bangun termasuk harus promosi sendiri ke kampung-kampung.

Baca Selanjutnya >>>

"Awal perjuangan waktu itu setelah saya ambil keputusan untuk jualan di rumah, untuk promosi saya antar tenun ke setiap kantor. Saya masuk ke kantor-kantor (bank dan dinas) hingga kampung-kampung, ke Tumbur dan Lorulun sampai sempat jatuh dengan motor. Ya sudah ambil hikmahnya namanya juga usaha jatuh bangun," jelas Fin.

Awalnya, ia hanya memiliki satu etalase untuk menjual produk kain saja. Namun kini, rumahnya telah dipenuhi etalase yang memajang berbagai macam produk seperti kain tenun untuk jas dan dress, sandal, sepatu, bros, anting-anting, gelang, dan lain sebagainya.

Sejak awal memulai usaha, Fin diketahui mengambil pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BRI yang menjadi dana simpanan serta modal usaha baginya.

"Terakhir ambil Rp 80 juta. Pas buka ini ada KUR, ambil dari BRI. Ambil simpan untuk dana cadangan, nanti pembayarannya pakai hasil jualan," kata Fin.

Usahanya yang kian hari terus berkembang ini tak hanya mampu menafkahi dirinya pribadi, tapi juga membantu para pengrajin tenun Tanimbar untuk bisa memasarkan produk ke pasar yang lebih luas.

detikcom bersama BRI mengadakan program Tapal Batas yang mengulas perkembangan ekonomi, infrastruktur, hingga wisata di beberapa wilayah terdepan Indonesia. Untuk mengetahui informasi dari program ini ikuti terus berita tentang Tapal Batas di tapalbatas.detik.com!


Hide Ads