Kekayaan tenun khas Kepulauan Tanimbar, Maluku tak hanya bisa ditemukan dalam bentuk kain saja. Pasalnya, kini banyak pengrajin yang mengkreasikan kain tenun menjadi berbagai produk fashion siap pakai dengan nilai jual lebih tinggi.
Di Saumlaki, Anda dapat menemukan berbagai produk fashion cantik hasil kreasi tenun Tanimbar. Salah satunya pada Toko Glora milik Fin Watutamata yang berlokasi di Jl. Tanjung Batu-Saumlaki, Kecamatan Tanimbar Selatan.
Fin merupakan salah satu penjual kain tenun yang menjajakan produk dari para pengrajin setempat, khususnya dari Pulau Selaru. Ia juga kerap mengolah kain tenun yang ada menjadi berbagai kreasi produk lain, seperti pouch, dompet, dan lain sebagainya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semua kain tenun asal dari Kecamatan Selaru. Di sini ada banyak produk selain kain, ada tas, dompet, pouch, tempat tisu, sarung botol, penutup gelas, lalu ada juga dasi, baju, kemeja, terusan/dress, rok, aksesori seperti anting, gelang, kalung, jepitan rambut jadi di sini banyak sebenarnya," ungkap Fin.
"Dompet-dompet, pouch, dan tempat tisu saya bikin sendiri dari kain yang didapat dari Selaru. Ada juga teman-teman (di Saumlaki) yang buat kalung, giwang (anting-anting), tas, dan dompet. Beberapa pengrajin buat dan titip di sini," imbuhnya.
Untuk produk aksesori kecil seperti bros dan gelang tenun, Fin mematok harga Rp 50 ribu saja. Sedangkan untuk pouch ia menawarkannya mulai dari Rp 150.000 dan produk tas dihargai sebesar Rp 500-600 ribu. Produk tas yang ditawarkannya bisa digunakan untuk acara casual maupun formal.
Selain itu, ada juga produk sepatu yang ternyata diproduksi di Bandung, Jawa Barat. Fin mengaku dirinya menitipkan kain ke saudara di Bandung untuk kemudian diproduksi menjadi sepatu, lalu dikirim kembali ke Saumlaki dan dipasarkan di sana.
Perempuan yang telah memulai usaha Toko Glora ini mengaku dalam sebulan bisa meraup omzet hingga Rp 20 juta. Adapun produk-produk miliknya juga dipasarkan secara online melalui WhatsApp, Facebook, serta Instagram (@watufin) dan telah dikirim ke berbagai kota besar, seperti Jakarta, Bekasi, dan lain-lain.
Kini Fin telah merasakan buah manis dari perjuangannya dalam mengenalkan serta memasarkan produk tenun Selaru khususnya dan Tanimbar pada umumnya ke berbagai daerah. Namun di awal perjuangannya, ia sempat merasakan jatuh bangun termasuk harus promosi sendiri ke kampung-kampung.
Baca Selanjutnya >>>